Ernest Prakasa selaku produser, mengaku bersyukur bahwa JESEDEF mendapatkan kesempatan kedua bisa bertemu dengan penonton bioskop. Sementara bagi Yandy Laurens, sang sutradara, hal ini lebih dari sekadar penayangan ulang tapi juga perayaan mencintai sinema.
Kebahagiaan yang dirasakan Ernest dan Yandy, patutlah kita rayakan. Karena film seperti JESEDEFÂ yang menceritakan dunia sinema itu sendiri serta dibuat dalam visual hitam putih yang bukan sekedar gimik, terbilang masihlah langka.
Film yang juga mengantarkan Ringgo Agus Rahman meraih piala citra pertamanya untuk Pemeran Utama Pria Terbaik ini, sudah rilis perdana pada 30 November 2023.Â
Setelah kurang lebih 60 hari masa penayangannya di bioskop, film produksi Imajinari dan Cerita Films ini berhasil mengumpulkan 651.074 penonton. Kemudian pada Maret 2024 film ini rilis di salah satu platform OTT.
Masih mungkinkah dengan penayangan kembali ini tembus 1 juta penonton?
Dengan layar yang jauh lebih sedikit, JESEDEF kemungkinan besar akan sulit mengumpulkan 350 ribu penonton dalam seminggu ke depan.
Tapi setidaknya, film ini akan menambah jangkauan penontonnya yang sekalipun sudah rilis di platform, tetap lebih nikmat untuk dirasakan di layar lebar.
Karenanya, bagi yang rindu dengan Bagus, Hana, atau kehangatan kisah mereka, inilah kesempatan untuk menghidupkan kembali memori indah itu. Untuk yang belum sempat menyaksikan, ini adalah undangan spesial untuk merasakan bagaimana cinta bisa dituturkan dengan begitu indah melalui layar lebar.
Mari kita rayakan bersama. Temukan kembali keajaiban sinema. Jadikan setiap momen di dalam bioskop sebagai perayaan cinta kepada seni, cerita, dan kehidupan itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H