Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kecewa dengan K-Rewards lalu Pindah Blog Pribadi, Yakin Langsung Cuan?

19 November 2024   12:00 Diperbarui: 19 November 2024   12:04 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persoalan K-Rewards ini seakan tiada habisnya. Sesederhana info pengumuman yang telat dimasukkan ke dalam menu 'K-Rewards' saja, bagi sebagian kompasianer jadi suatu masalah. Padahal postingan tersebut sudah dipublikasikan pada awal-awal bulan berikutnya. 

Kalau sedikit kreatif, tinggal memasukkan kata kunci semisal "K-Rewards" atau "September 2024" di kolom pencarian, postingan tentang K-Rewards bakalan muncul.

Tapi ya, kita nikmati saja hal tersebut sebagai bagian dari dinamika ber-kompasiana, termasuk soal nilai K-Rewards yang dirasa semakin mengecil semenjak aturan baru diberlakukan. Terkait soal aturan dan mekanisme baru ini, saya pernah menuliskannya. Silakan mampir ke tulisan ini. 

Intinya, setiap keputusan pastinya tidak akan ada yang bisa memuaskan semua pihak. Tapi dengan berbagai trial and error yang dilakukan tim Kompasiana, seenggaknya mereka berupaya mencari keputusan terbaik yang dirasa adil dan merata bagi seluruh kompasianer. (asyik.....langsung ditraktir admin, hehe).

Masih merasa kecewa? Suatu perasaan yang sangat wajar dan manusiawi, tatkala kita merasa effort yang kita keluarkan tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.

Pindah blog pribadi, andalkan AdSense, apakah solusi terbaik?

Saya amati sebagian besar kompasianer yang sering berinteraksi, baik rating atau komentar di tulisan saya, adalah kompasianer murni yang tidak memiliki blog pribadi. Artinya, mereka betul-betul menjadikan Kompasiana sebagai arsip dokumentasi karya-karya mereka.

Nah, (apabila) ada kompasianer yang merasa tulisan-tulisannya tidak dihargai dengan layak, lalu memutuskan membuat blog pribadi, apakah bakal langsung cuan? Nggak segampang itu, Fergusoooo!

Membangun blog pribadi tidak seperti Bandung Bondowoso yang mampu membuat seribu candi dalam satu malam. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan, dan juga modal duit yang harus dikeluarkan. 

Saya coba berbagi pengalaman saya mengasuh dua blog pribadi hingga akhirnya disetujui oleh AdSense sebagai publisher.

1. Siap bayar domain dan hosting tahunan?

Membuat akun Kompasiana gratis seumur hidup, tapi membuat blog pribadi harus ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli domain dan hosting. 

Domain adalah alamat blog seperti rajalubis.com, sementara hosting adalah semacam rumah/tempat untuk menyimpan segala isi konten yang terdapat dalam blog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun