Setelah mendapat piala citra, peluang Eksil untuk tayang di bioskop agaknya kian terbuka. Film ini berhasil tayang perdana di bioskop pada awal Februari 2024.
Tak dinyana, respons penonton sangat positif. Meski bergenre dokumenter dan tayang terbatas di bioskop tertentu, film ini berhasil membentangkan layarnya kurang lebih 2 bulan lamanya di bioskop nasional.
Eksil kian melengkapi kesuksesan dan penghargaan yang diterimanya setelah mendapat penghargaan khusus Festival Film Bandung (FFB) 2024 sebagai "Film Dokumenter yang Bermuatan Wawasan Kebangsaan" pada 9 November 2024.
Menurut catatan dari Forum Film Bandung sebagai penyelenggara FFB, Eksil layak diberikan penghargaan khusus atas dua hal. Pertama soal genre, kedua soal temanya.
Soal genre, tidak banyak sineas yang berani bertaruh untuk membuat dokumenter. Bahkan setahun sekali pun belum tentu ada genre seperti ini nangkring di bioskop komersil. Tapi Eksil berhasil membuktikan bahwa genre dokumenter juga punya peminatnya sendiri.
Bahkan sejauh ini, Eksil termasuk film dokumenter yang meraih penonton terbanyak di antara semua dokumenter yang pernah tayang di bioskop.
Kedua soal tema. Film Eksil dinilai sebagai film yang punya andil dalam mendokumentasikan wawasan kebangsaan. Eksil berhasil memberikan perspektif lain soal peristiwa kelam tahun 1965, sehingga bisa menjadi arsip sejarah yang bisa ditonton dan dikaji ulang di kemudian hari.
Sampai akhir tahun 2024, jadwal pemutaran film Eksil masih padat baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.Â
Saya sarankan, apabila pemutaran film ini mampir di daerahmu, sempatkanlah nonton. Atau jika suatu saat masuk ke layanan OTT, jangan sampai film ini diasingkan. Segera masukkan ke dalam watchlist.
Menutup tulisan ini, saya pernah berharap Eksil terpilih menjadi perwakilan Indonesia untuk Best International Feature Film Oscar 2025. Sayangnya, komite Oscar Indonesia memilih film yang lain.