Bermula dari curhatan aktor Kristo Immanuel di akun X pribadinya, yang menceritakan ada seseorang yang mengajaknya berfoto di lounge (tempat untuk pemain, kru, dan keluarga). Rupanya, agar bisa masuk ke lounge, orang tersebut mengaku-ngaku sebagai kerabat dari Kristo Immanuel.
Sontak saja, curhatan Kristo ini banyak mendapat reply dari sinefil, akun-akun film, dan juga para publisis yang rupanya punya pengalaman yang sama dengan Kristo terkait orang tersebut. Saking relatable-nya, belum 24 jam, curhatannya sudah dilihat lebih dari 2,3 juta view. (cek utas X yang dimaksud di akhir tulisan)
Ok! Saya tentunya nggak akan ikut pergibahannya, walau saya sempat stalk ke instagram pribadi orang yang dimaksud, tapi saya akan berbagi soal adab yang sebaiknya diperhatikan ketika diundang ke gala premiere suatu film.
Sebelumnya, Gala Premiere sendiri adalah kegiatan nonton bareng yang digelar oleh produser dengan mengundang banyak pihak terutama media dan penonton. Keuntungannya, kita bisa menjadi orang pertama yang nonton suatu film karena gala premiere dilaksanakan sebelum filmnya tayang perdana di bioskop secara umum.
Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika menghadiri gala premiere film:
1. Pastikan kamu diundang
Saya mungkin termasuk orang yang sangat jarang menghadiri premiere film karena aktivitas saya di Bandung. Sementara, hampir 100% film Indonesia melangsungkan gala premiere-nya di Jakarta. Buat saya pribadi yang memang senang menonton film di bioskop, tidak terlalu urgensi untuk nonton di gala premiere. Toh, nanti saat filmnya tayang pun saya bakalan nonton.
Kecuali ada urgensi atau kepentingan lain yang selaras dengan gala premiere tersebut. Semisal ketika saya dan teman-teman Forum Film Bandung (FFB) menghadiri gala premiere Rompis the Movie (2018), film remaja yang diadaptasi dari novel legendaris karya Eddy D. Iskandar. Tiada lain dan tiada bukan, kami hadir untuk menemani Pak Eddy karena beliau menjabat sebagai Ketua Umum FFB.
Soal undangan, biasanya berbentuk fisik dan atau digital. Tapi saya lebih sering menerima undangan digital yang dikirimkan via WhatsApp.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah konfirmasi kehadiran ke nomor kontak panitia yang tertera dalam undangan. Pastikan kamu reservasi kursi agar terdata oleh panitia.
Jangan pernah menyengaja hadir apabila kamu tidak mendapat undangan. Apalagi bermodal pemikiran "ah pasti bakal ada kursi yang kosong". Terus dengan tanpa rasa berdosa, kamu duduk di kursi yang kosong. Jangan ya dek ya!