Buat saya ini win-win solution bagi kompasianer yang nggak 'ternak artikel'. Semisal ada kompasianer yang hanya sanggup menulis 6 artikel saja dalam satu bulan, dan anggaplah semuanya terpilih headline. Tapi karena views keseluruhan artikel tersebut nggak mencapai 2.000, maka ia gugur.
Kompasianer-kompasianer dengan kriteria seperti ini, besar kemungkinan jadi punya kesempatan mendapat K-Rewards Juli 2024. Sangat wajar jika salah satu admin kompasiana di salah satu komentar artikel pengumuman K-Rewards, bilang bahwa penerima K-Rewards Juli 2024 naik hingga 4X lipat.
Tapi kenapa masih mengundang pertanyaan? Balik ke soal poin headline & highlight.
Jika kompasianer mendapat 2 artikel headline & 10 highlight, maka seharusnya dia sudah punya perolehan minimal 10.000 poin. Yang bisa membandingkan tentu hanya diri kompasianer sendiri dengan melihat perolehan views yang di-adjust di akun profilnya.
Sebetulnya saya masih bingung bagaimana penambahan poin yang diperoleh dari headline & highlight dengan views dari artikel. Terlebih setelah membaca tulisan yang sangat logis dari Ibu Isti Yogiswandani.
Mengingat, soal poin headline & highlight itu bisa dikawal bareng-bareng karena diumumkan ke publik. Beda dengan perolehan UV yang kita semua hanya bisa menerka-nerka.
Tapi kalau soal rupiah yang didapat, ya balik lagi. Semakin banyak penerima, ya pengali rupiahnya akan semakin mengecil. Jadi sifat K-Rewards itu akan sangat fluktuatif tergantung pagu yang disediakan dan jumlah penerima setiap bulannya.
Ya, last but not least, selamat untuk seluruh peraih K-Rewards Juli 2024. Udah gitu aja, hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H