Preman mungkin akan hanya jadi film thriller biasa saja jika tidak digarap unik dan baik oleh Randolph Zaini. Dalam garapan perdananya ini, Randolph berhasil menunjukkan garapan estetika yang memukau, penceritaan yang solid, juga adegan laga yang sadis nan artistik.
Beberapa shot brilian ditampilkan oleh Preman. Misalnya ketika karakter Ramon melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) di rumah Sandi karena anak buahnya terbunuh. Atau ketika akhirnya Ramon berhasil menemukan persembunyian Sandi di rumah mantan istrinya.
2021 - Yuni (drama, remaja, kearifan lokal)
Bercerita tentang seorang perempuan SMA bernama Yuni di sebuah wilayah di Serang, Banten, yang menolak perjodohan sebanyak tiga kali. Konon akibat penolakan tersebut, ia akan menjadi perawan seumur hidupnya.
Kegelisahan tentang pernikahan yang dikungkung oleh stigma dan mitos, terus menerus digaungkan melalui apa yang dialami karakter Yuni dan perempuan di sekitarnya. Benturan dengan moralitas dan agama kian memperkuat bagaimana persoalan dalam Yuni menjadi hal yang harus serius diperhatikan.
Keputusan-keputusan sinematik yang dilakukan Kamila Andini sangatlah cemerlang. Banyak shot-shot dalam frame sempit menunjukkan betapa Yuni berada dalam jalan buntu. Urusan teknis juga tampil menawan. Meski terkesan sederhana tapi memberikan kesan estetik. Sinematografi, musik, suara, editing, semuanya rapi.Â
2020 - Mekah I'm Coming (komedi, religi)
Di sebagian masyarakat kita, haji bukan sekadar ibadah tapi juga pencapaian sosial. Ada yang sudah berhaji, tapi ketika tetangga nggak panggil mereka dengan sebutan haji, mereka marah. Ada?Â
Mekah I'm Coming bercerita tentang Edy (Rizky Nazar) yang gagal haji karena ditipu oleh travel abal-abal. Mau pulang malu, nggak pulang juga percuma karena nggak jadi haji padahal sudah habis biaya besar.
Film arahan Jeihan Angga ini terasa sangat komedik berkat coloring dan penyuntingannya yang khas. Pun dengan teks-teks yang menghiasi sepanjang film, terutama yang terpasang di kaos.
2019 - Bumi Manusia (drama, romansa, tragedi)
Kisah cinta Minke dan Annelies di tengah konflik strata sosial, dilukiskan Hanung dalam durasi tiga jam tanpa menjadi roman yang menye-menye.
Ditambah dengan production value yang mewah, serta jajaran pemain yang apik, Bumi Manusia berhasil menyajikan kritik terhadap kolonialisme dan penjajahan pada masanya.
Walau pada akhirnya, roman-roman yang terjadi di masa kolonialisme kebanyakan berakhir dengan tragedi. Tapi dari situ, kita bisa belajar apa yang namanya perlawanan dan perjuangan.