Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Konsep Musikal yang Menarik dalam Film "Pacar Ketinggalan Kereta"

25 Maret 2024   12:04 Diperbarui: 26 Maret 2024   02:35 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Pacar Ketinggalan Kereta/doc. IMDb

Salah satu genre yang kurang berkembang di film Indonesia saat ini adalah genre musikal. Alasannya boleh jadi bermuara pada dua hal utama yakni soal minat penonton dan pendekatan khusus terhadap film genre ini.

Sebelumnya kita kenalan dulu dengan apa yang dimaksud dengan genre musikal. Secara sederhana, genre musikal bisa diartikan sebagai film yang mengkombinasikan unsur musik, lagu, dan gerak (tari/koreografi).

Dari pengertian tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa membuat film musikal butuh pendekatan khusus yang berbeda dengan genre lain pada umumnya. Sineas perlu punya kepekaan yang tinggi terhadap nada, musik, lagu, dan gerak.

Sutradara sekaliber Hanung Bramantyo saja bisa dibilang gagal ketika membesut musikal pertamanya dalam Benyamin Biang Kerok (2018). Yang saya maksud gagal di sini adalah serangkaian adegan-adegan musikal yang dihadirkan terasa canggung dan minim rasa, padahal yang main aktor hebat sekelas Reza Rahadian.

Ya, genre musikal juga menjadi tantangan bukan hanya untuk sutradara tapi juga aktor yang memainkan. Dalam salah satu podcast, Reza mengaku istirahat dari syuting film selama 8 bulan lebih setelah menyelesaikan Benyamin Biang Kerok.

Ia mengaku kesulitan ketika syuting terutama dalam hal proses crafting karakternya sebagai Pengki. Apakah ia harus bermain sebagai Pengki berdasarkan interpretasinya sesuai naskah, atau ia harus 'meniru' sang aktor legendaris Benyamin dalam film tersebut.

Dari sisi minat penonton umum, musikal cenderung dianggap sebagai genre yang membosankan. Pernah mendengar orang-orang nggak suka/mau nonton film India hanya gara-gara banyak joget dan lagunya?

Pacar Ketinggalan Kereta, benchmark film Indonesia di genre musikal

Walau kurang berkembang dan jarang diproduksi di masa kini, nyatanya di masa lalu (sebelum era reformasi), perfilman kita punya beberapa genre musikal yang bisa dibilang sangat baik. 

Dari berbagai literatur, Indonesia memulai film musikal pertamanya di era 50-an lewat Bintang Surabaja 1951. Kemudian mendapat kesuksesan tatkala muncul dua film musikal berikutnya yakni Tiga Dara dan Asmara Dara karya Usmar Ismail.

Tapi yang akan saya bahas dan fokuskan di sini adalah film musikal Pacar Ketinggalan Kereta karya Teguh Karya yang rilis pada tahun 1988.

Bisa-bisanya Niniek L. Karim jadi pelakor/doc. FLiK
Bisa-bisanya Niniek L. Karim jadi pelakor/doc. FLiK
Tanpa basa-basi Pacar Ketinggalan Kereta membuka filmnya dengan adegan musikal yang dinakhodai dua karakter penting yakni Heru (Onky Alexander) dan Ipah (Nurul Arifin). Adegan dilakukan di jalan raya bersama dengan teman-teman mereka yang turut serta melakukan adegan koreografi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun