Jadi mengukus adalah metode yang paling mudah dan cepat untuk mengolah pakcoy dan wortel ini.
Soal kandungan seratnya, dari berbagai sumber yang saya baca, pakcoy ini memiliki kandungan serat 0,7 gram dalam setiap 70 gram pakcoy. Sementara dalam setiap 100 gram wortel mengandung serat sekitar 2,8 gram.
Setelah dirasa cukup matang, saya tiriskan pakcoy dan wortel terlebih dahulu sebelum disajikan di atas piring. Niatnya awalnya sih pengin bikin pakcoy ala restoran cina yang pakai kuah dengan geprekan bawang putih. Sayangnya, kuah yang udah disiapkan tersenggol dan tumpah.
Hm... ada-ada saja memang drama masak ala anak kost ini. Mulai dari kecipratan minyak panas saat goreng ayam, minyak tumpah ke lantai yang bikin usaha ekstra banget buat membersihkannya, hingga hari ini kuah pakcoy tersenggol.
Ya, mari kita nikmati dan syukuri saja menu pakcoy dan wortel rebus ini.
Untuk menambah gizi, saya sajikan pakcoy dan wortel rebus bersamaan dengan nasi putih, 1 buah telur rebus, 2 potong nugget goreng, dan sedikit saus tomat.
Saya foto hasil masakan saya untuk sahur kali ini, dan kirim ke ibu saya. Dan begini respons ibu saya:
"Aa, aa... Jadi hayang seuri ningalna. Siga makanan si Anggi (adik saya) waktu TK. Ya Allah ya Rabb".
Nggak apa-apa lah ya. Walau dibecandain seperti bekal makanan bocil TK, tapi alhamdulillah masih bisa berkreasi. Tinggal ke depannya, terus mengasah kemampuan memasak dan mencoba hal-hal yang baru lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H