Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Cara Menghitung Kursi DPR RI, Studi Kasus Caleg Dapil Jabar IV

22 Februari 2024   11:40 Diperbarui: 22 Februari 2024   15:03 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Caleg petahana Desy Ratnasari (PAN) berpotensi tidak lolos ke Senayan/doc. times Indonesia

Dari hasil penghitungan ketiga, kursi jatuh pada PKS. Sehingga pada penghitungan kursi keempat, suara Gerindra, Golkar, & PKS dibagi dengan bilangan 3, sementara parpol lainnya masih dengan bilangan 1.

Dengan mengikuti metode tersebut, didapatlah enam kursi DPR RI dapil Jabar IV yang masing-masing diisi oleh Gerindra, Golkar, PKS, PKB, Demokrat, dan PDIP. Penghitungannya saya simulasikan dalam tabel di bawah ini:

Penghitungan kursi DPR RI dapil Jabar IV/rekapitulasi pribadi berdasarkan data KPU
Penghitungan kursi DPR RI dapil Jabar IV/rekapitulasi pribadi berdasarkan data KPU

Kesimpulan dan analisis

Balik lagi ke persoalan yang saya bahas di awal, yakni soal caleg partai yang suaranya lebih tinggi daripada caleg partai lain tapi tidak lolos. Itu terjadi karena metode sainte lague tidak memperhitungkan suara pribadi tapi akumulasi dari para caleg di partai tersebut dan suara partai itu sendiri.

Dengan kata lain, penghitungan ini bukan soal peringkat seperti ranking di kelas yang diurutkan dengan nilai. Misal seluruh caleg yang berkompetisi dari dapil Jabar IV diperingkat berdasarkan suara terbanyak, kemudian secara otomatis yang berada di enam besar langsung lolos. Tidak, tidak begitu.

Nah, di simulasi kali ini, terjadi kok hal semacam itu!

Anggaplah kursi masing-masing partai yang masuk ke parlemen diberikan kepada caleg tertinggi di partai tersebut, maka yang berpotensi masuk ke Senayan adalah:
1. SATRIO DIMAS ADITYO, M.B.A. (Gerindra, 41.089),
2. Hj. DEWI ASMARA, S.H., M.H. (Golkar, 56.595),
3. drh. SLAMET (PKS, 32.218),
4. ZAINUL MUNASICHIN (PKB, 29.686),
5. IMAN ADINUGRAHA, S.E., Akt. (Demokrat, 30.456), dan
6. dr. RIBKA TJIPTANING P., AAK. (PDIP, 17.742).

Apakah mereka adalah Top 6 di dapil Jabar IV? Jawabannya ternyata tidak!

Dari PAN ada petahana DESY RATNASARI, M.Si., M.Psi. yang mendapat 31.828 suara. Suara yang diraih oleh Desy ini malah lebih tinggi dibanding caleg tertinggi di PKB, Demokrat, dan PDIP. Tapi jika tren kenaikan suara saat ini relatif stabil hingga penghitungan akhir, Desy Ratnasari berpotensi gagal ke Senayan.

Di sisi yang lain, kalau kita mencermati perolehan suara saat penghitungan kursi keenam, Gerindra masih punya peluang besar untuk mendapatkan dua kursi. Posisi saat ini, caleg tertinggi kedua di Gerindra suaranya terhitung besar yakni petahana HERI GUNAWAN dengan total 40.679 suara.

Jika hal ini terjadi, maka selain PAN, PDIP pun berpotensi gagal melanggengkan petahana Ribka Tjiptaning untuk tetap duduk di DPR di periode kelimanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun