Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menerka-nerka Karier Politik Ridwan Kamil Selanjutnya

17 Februari 2024   10:24 Diperbarui: 17 Februari 2024   15:20 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiba-tiba saja muncul depan rumah beberapa hari sebelum pencoblosan/doc. pribadi Raja Lubis

Walau menuai kritikan keras dari masyarakat, Ridwan Kamil tetap bergeming. Alias ia tetap kokoh pada pendiriannya tentang pembangunan masjid 1T ini karena sudah direncanakan dari gubernur sebelumnya. 

Padahal, anggaran segitu bisa digunakan untuk memperbaiki jalan Kab. Sukabumi sepanjang 63 kilometer, yang keadaannya memang sangat rusak parah. Nggak percaya? Coba deh cobain perjalanan dari Pangleseran ke Palabuhanratu. Minimal mual dan pusing, saya sih langsung muntah.

Tentunya, menteri apapun yang akan diambil Ridwan Kamil, harus dikalkulasikan untuk karier politiknya di tahun 2029. Bukan tidak mungkin, ia akan menjadi salah satu kandidat capres terkuat 5 tahun ke depan.

Sementara untuk pilihan menjadi Gubernur DKI, saya belum menemukan alasan kuat mengapa RK harus memilih pilihan ini. Kalau berkaca pada Quick Count Pilpres 2024, pengalaman tuntas 1 periode Gubernur DKI belum cukup mampu mengantarkan diri menjadi presiden. Walau sebagai warga Jawa Barat, saya ikhlas jika RK memilih bertarung di DKI Jakarta.

Jika RK konsisten memantapkan hati untuk Gubernur Jabar, RK harus jeli melihat potensi lawan-lawannya yang kemungkinan akan maju di Pilgub Jabar November 2024 mendatang.

Dari spanduk-spanduk yang bertebaran di Jawa Barat, serta 'bocor kasar' di masyarakat, sejumlah tokoh sudah siap meramaikan Pilgub Jabar 2024.

Gerindra kemungkinan besar akan memasang Mochamad Iriawan a.k.a Iwan Bule, mantan ketua umum PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Atau bisa juga memasang mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi, yang kini sudah bergabung dengan Gerindra. 

Sementara PDIP sudah sangat yakin memasang Ono Surono yang kini menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Barat. Nama-nama lain yang mencuat sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat adalah Haru Suandharu (Ketua DPW PKS Jabar), Syaiful Huda (PKB), dan Desy Ratnasari (PAN).

Jika melihat nama-nama ini, dan RK yakin bahwa dirinya masih didukung oleh kebanyakan wargi Jawa Barat, RK boleh saja tetap bertarung di Jawa Barat. Tapi perlu diingat, pada Pilgub Jabar 2018, walau menang RK hanya mendapat 32,88% suara. Padahal popularitas dan elektabilitas RK sangat tinggi. Hasil ini hanya selisih tipis saja dari calon yang diusung PKS yang mendapat 28,74% suara.

Kalau saya jadi RK, saya memilih tawaran menteri yang pasti-pasti saja. Daripada bertarung kembali sebagai Gubernur baik DKI atau Jabar yang masih memiliki potensi kekalahan. Karena pengalaman 2 periode gubernur juga nggak menjamin terpilih menjadi presiden. Yang sudah terbukti ya pengalaman jadi menteri.

Menurut kamu, seorang Ridwan Kamil cocok jadi apa sih ke depannya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun