Setelah menonton ketiga trailer Hamka tersebut, ekspektasi saya melambung tinggi. Saya memang selalu suka film biopik tokoh-tokoh terkenal, karena banyak pelajaran dan inspirasi yang bisa diambil dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dirilislah perdana Buya Hamka Vol. 1 pada 19 April 2023 sebagai salah satu film Indonesia lebaran 2023. Film yang turut juga dibintangi oleh aktor senior Donny Damara dan Desy Ratnasari ini berhasil finish dengan 1,2 juta penonton.
Delapan bulan kemudian, kisah Hamka berlanjut dalam Hamka & Siti Raham Vol. 2 yang rilis perdana pada 21 Desember 2023. Tapi sayangnya, volume 2 ini kurang diminati penonton. Terakhir saya lihat, film ini hanya ditonton oleh sekitar 300 ribuan penonton saja.
Angka yang sangat menurun jauh dari pencapaian volume pertama, apalagi dari target yang diharapkan mencapai 2 juta penonton.
Lantas timbul pertanyaan, ke mana penonton Hamka & Siti Raham Vol. 2? Ke mana 900 ribu penonton yang menonton volume 1 tapi tidak kembali lagi untuk volume 2?
Saya akan jawab dari sisi saya sendiri, karena saya termasuk satu di antara 900 ribu penonton yang tidak kembali ke bioskop untuk volume 2.
Sejujurnya saya sangat kecewa dengan treatment pembagian 3 film Hamka yang dibuat bersambung seperti sinetron di televisi. Ada rasa tidak puas, kesal, dan gantung sehabis nonton Buya Hamka Vol. 1. Ada banyak konflik dan permasalahan yang tidak tuntas. Lebih lanjutnya mengenai kekecewaan saya, bisa ditonton dalam video singkat berikut ini.
@_rajalubis Part 1 | Movie Review in 2 Minutes | BUYA HAMKA (2023) Aftertaste yang saya rasakan, lebih karena film ini belum utuh saja. Baru bisa dinilai jika sudah menonton keseluruhan volumenya. Menurut kamu gimana? TONTON SAMPAI TUNTAS! FEEL FREE TO DISCUSS! #BuyaHamka #FilmBuyaHamka #BuyaHamkaReview #FilmIndonesia #Biopik #Sejarah #Drama #VinoGBastian #laudyacynthiabella #HAMKA Â original sound - Raja Lubis - Koleksi Raja
Kalaulah memang harus dibuat 3 film karena dirasa tidak cukup menjelaskan Hamka dalam satu atau dua jam saja, buatlah seperti trilogi Habibie & Ainun yang masing-masing filmnya itu berjalan dengan tuntas. Atau kalau perlu ya buat satu film saja meski durasinya harus 3 jam misalnya seperti Bumi Manusia.
Perasaan kecewa yang sudah terlalu besar tersebut, yang membuat saya memutuskan untuk tidak menonton film keduanya di bioskop. Dan saya lebih memilih menunggunya di OTT saja. Pun juga untuk seri ketiganya nanti. Â
Terkait memotong film menjadi beberapa bagian, memang bukan pertama kalinya dilakukan Falcon Pictures. Sebelumnya saya juga kecewa dengan Benyamin Biang Kerok yang dibuat bersambung. Yang akhirnya saya nobatkan film tersebut sebagai film terburuk yang pernah dibuat oleh seorang Hanung Bramantyo.
Kalau kamu sendiri yang menonton volume 1 tapi tidak kembali untuk volume 2, apa alasanmu?