Jadi saran saya, bagi yang menu makannya sedikit, bisa memesan satu porsi untuk dibagi dua. Atau kalau sendiri, cobalah memesan setengah porsi dulu.
Karena saat saya makan pun, saya sudah merasa kekenyangan sebelum sotonya habis. Ya tersisa 20% lah. Tapi karena nggak terbiasa menyisakan makanan, secara perlahan saya habiskan juga walau akhirnya mengorbankan waktu yang lebih lama.
Sedikit saran untuk resto, mungkin soal sambalnya. Sambal yang tersedia adalah sambal hijau dan menurut saya terlalu encer dan asin. Karena sambal ini sudah disajikan di meja, jadi satu sambal untuk semua pelanggan.Â
Saya nggak pernah tahu pelanggan sebelumnya mengambil sambalnya seperti apa. Bisa jadi rasa asin yang saya rasakan karena ketumpahan garam oleh pelanggan sebelumnya, terus dikocek-kocek. Karena posisi garam 'kan berdekatan dengan sambal.
Jadi, sebaiknya sambal tetap disajikan fresh saja untuk pelanggan baru ya. Cukup dengan porsi yang wajar saja, toh kalau kurang pelanggan bisa minta tambah.Â
Terkait Soto Ayam Kampung Nonoy ini sendiri, menurut pegawai di sana soto ayam ini memang sudah terkenal sekali di Tasikmalaya dan selalu laris saat jam makan siang. Setiap harinya bisa menghabiskan 20-30 ekor ayam kampung. Wow!
Tertarik untuk makan siang dan menikmati soto ayam kampung? Segera kunjungi Soto Ayam Kampung Nonoy yang sudah memiliki beberapa cabang di Tasikmalaya. Dan kabarnya, di Garut pun sudah ada cabangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H