Bulan depan, tepatnya tanggal 14 Februari 2024, masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi terbesar negeri ini yakni Pemilihan Umum (Pemilu). Masyarakat akan memilih presiden dan wakil presiden serta anggota DPR dari tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota secara serentak.
Saya sendiri semenjak punya hak pilih pertama kalinya pada pemilu 2009, tidak pernah golput alias selalu datang ke TPS untuk memberikan dukungan kepada satu/pasangan calon yang saya anggap mumpuni untuk menjadi presiden, wakil presiden, dan DPR.
Tapi tentunya, yang akan saya bahas kali ini bukanlah soal bagaimana cara saya melakukan analisis hingga menentukan pilihan akhir dari calon yang tersedia. Melainkan aktivitas pribadi yang dilakukan setelah pencoblosan berlangsung.
Kalau datang ke TPS dan ngantre sejak awal, sebetulnya nggak butuh waktu lama untuk kita berada di TPS. Ya, pengalaman saya maksimal 30 menit sudah selesai. Atau paling lama 1 jam. Setelahnya kita bisa melakukan aktivitas lain semisal makan bersama keluarga di restoran, jalan-jalan ke mall, hingga nonton film di bioskop.
Dan saya sendiri biasanya memilih untuk menonton film Indonesia terbaru di bioskop. Berikut dua film Indonesia yang sudah konfirmasi akan tayang mulai Rabu, 14 Februari 2024. Cekidot!
1. Ali Topan (Drama)
Pertama kali menonton teaser promo film ini di bioskop adalah ketika menonton 13 Bom di Jakarta. Maklum saja, kedua film ini sama-sama diproduksi oleh Visinema Pictures.
Bagi generasi 70 hingga 80-an, sosok Ali Topan mungkin terdengar tidak asing. Karakter tersebut muncul dalam novel berjudul sama karya Teguh Esha dan sempat difilmkan pada tahun 1977 lewat Ali Topan Anak Jalanan.
Secara umum, Ali Topan bercerita tentang seorang pemuda bernama Ali Topan yang hidup dalam keluarga yang berantakan. Sebagai pelarian, ia lebih memilih menghabiskan waktunya di jalanan Blok M dan sebuah Warung Seni.
Pertemuannya dengan seorang perempuan bernama Anna, memberi warna baru di hidup Topan. Mereka pun saling jatuh cinta. Namun hubungan mereka ditentang orang tua Anna yang merupakan pengusaha bisnis properti terkenal.
Di versi terbarunya ini, karakter Ali Topan diperankan oleh Jefri Nichol. Sementara Lutesha dipercaya memerankan karakter Anna. Menduetkan Jefri Nichol dan Lutesha, saya kira sebuah keputusan casting yang tepat.Â
Di film-film sebelumnya, kedua aktor ini mampu menunjukkan kemampuan aktingnya sebagai orang yang rebel, berandal, dan juga keras. Sebuah karakterisasi yang dibutuhkan untuk karakter Topan dan Anna.
Film yang disutradarai oleh Sidharta Tata ini sempat didaftarkan lebih dulu untuk Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Ali Topan berhasil masuk seleksi awal 30 besar rekomendasi juri awal FFI. Namun sayangnya, film ini tidak tembus ke 22 besar sehingga gagal mendapatkan satu pun nominasi di FFI 2023.
2. Lampir (Horor,Thriller)
Bagi kamu penyuka film horor, sehabis nyoblos kamu bisa nonton film Lampir. Dari judulnya saja langsung mengingatkan kita pada karakter 'Mak Lampir' yang khas dan ikonik dengan tawanya yang terkekeh-kekeh.
Ya, film arahan Kenny Gulardi ini memang terinspirasi dari karakter horor yang legendaris tersebut. Namun pendekatannya dilakukan dengan berbagai modifikasi dan penyesuaian.
Digambarkan dalam film ini, Lampir adalah sosok wanita berambut putih terurai hingga menyentuh lantai. Ia juga memiliki kuku-kuku yang tajam. Yang menarik adalah gambaran tubuhnya. Separuh badannya sangat terlihat molek, sementara separuh lainnya terlihat keriput.
Ceritanya sendiri bermula dari sepasang kekasih yang ingin melakukan pemotretan pre-wedding. Mereka memilih sebuah vila mewah nan vintage sebagai lokasi pemotretan. Yang mereka tidak sadari adalah vila tersebut merupakan kediaman Mak Lampir.
Kehadiran sepasang kekasih dan teman-temannya mengusik ketenangan Mak Lampir. Akhirnya Mak Lampir pun melancarkan permainan maut yang membuat mereka ketakutan.
Dari teaser yang dipublikasi, saya merasa ada nuansa-nuansa thriller seperti film kesayangan saya Ready or Not dan The Invitation. Semoga saja bisa memberikan keseruan yang sama, meski latar tempatnya hanya di situ-situ saja.
Jadi, apakah setelah nyoblos kamu pengin nostalgia dan ikut petualangan bersama Topan? Atau pengin merasakan sensasi terjebak kematian di sarang Mak Lampir?
Tentukan pilihanmu sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H