Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Novel Ini adalah Pembelian Terbaik Saya di 2023

6 Januari 2024   18:30 Diperbarui: 15 Januari 2024   15:45 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari rayakan belanja online/Raja Lubis

Mungkin ini rekor juga, saya bisa menyelesaikan satu buah novel dalam waktu 3 hari. Karena setelahnya, membaca satu novel butuh waktu berminggu-minggu atau malah sudah setahun pun belum tamat-tamat. Hehe.

Dan tiga novel yang saya pilih sebagai pembelian terbaik 2023 adalah Gadis Kretek, Katarsis, dan Yuni. Tak perlu saya jelaskan kenapa saya memilih novel-novel tersebut, saya kira teman-teman sudah bisa menebaknya. Eaa...pede!

Kamu sudah baca yang mana saja?/Raja Lubis
Kamu sudah baca yang mana saja?/Raja Lubis
Gadis Kretek adalah novel karya Ratih Kumala yang terbit pada 2012. Novel ini menceritakan pencarian seorang perempuan bernama Jeng Yah yang berujung pada kisah cinta antara perempuan tersebut dengan seorang pria bernama Soeraja di masa lalu.

Dua poin utama yang membuat novel ini menarik adalah soal industri kretek tahun 1960-an yang menjadi latar dan penceritaan penulis yang cenderung naratif.

Novel ini sudah dibuatkan series sebanyak 5 episode dengan bintang utama Dian Sastrowardoyo sebagai Jeng Yah dan Ario Bayu sebagai Soeraja.

Sementara Katarsis adalah novel thriller karya Anastasia Aemilia. Ceritanya tentang seorang anak perempuan yang ditemukan di dalam kotak perkakas kayu. Seluruh keluarganya tewas dalam pembunuhan sadis, dan hanya ia yang selamat.

Gaya bercerita Aemilia sanggup membuat saya berimajinasi tinggi akan visual yang dihadirkan setiap peristiwanya. Sayangnya, saya membaca novel ini setelah menonton secara utuh serialnya yang diarahkan oleh Randolph Zaini.

Sehingga daya imajinasi saya sedikit banyak terpengaruh oleh gaya dan interpretasi Randolph yang ia tunjukkan dalam serialnya. Tapi itu tidak membuat novel yang terbit pada 2013 ini kehilangan kekuatan daya ungkapnya.

Agak berbeda dengan Gadis Kretek dan Katarsis, Yuni adalah novel yang didasarkan dari skenario film. Dengan kata lain, film Yuni (2021) lebih dulu tayang kemudian novelnya dibuatkan.

Pendekatannya pun pasti berbeda. Ketika para sineas yang memfilmkan novel, mereka harus cermat memilih dan memilah bagian mana yang harus diadaptasi dalam waktu yang terbatas. Sementara membuat novel dari skenario film kebalikannya. Penulis harus mengembangkan banyak hal dari bagian-bagian yang sudah ada dalam skenario.

Itu yang menjadi poin utama novel Yuni. Latar Serang, Banten lengkap dengan kehidupan masyarakat, sosial, dan budayanya, tergambar lebih lengkap dalam novelnya. Pun juga dengan karakterisasi para karakternya (terutama Yuni) mendapat galian lebih dalam, sehingga saya lebih jatuh hati dan peduli pada permasalahan yang dialami oleh Yuni di novel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun