Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kilas Balik Kompasiana 2023: Centang Biru, Samber THR, & Movie Enthusiast

2 Januari 2024   09:37 Diperbarui: 15 Januari 2024   15:49 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kilas Balik Kompasiana 2023/kompasiana.com

Dan lebih membahagiakannya lagi, tulisan-tulisan saya dalam program samber THR mendapat apresiasi berupa voucher menginap satu malam di salah satu jaringan hotel terbesar di Indonesia. Dan saya juga terpilih sebagai pemenang Mystery Challenge dengan hadiah yang sama. Jadilah saya bisa staycation selama 2 malam di hotel tersebut. Alhamdulillah.

Pemenang Samber THR 2023/kompasiana
Pemenang Samber THR 2023/kompasiana
Tapi di balik itu semua ada banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama soal manajemen waktu. Termasuk ketika membuat konten tentang Masjid Agung Sukabumi yang mendapat keterbacaan paling tinggi dari semua konten yang saya hasilkan sepanjang 2023.

Ceritanya begini. Pukul 2 siang di tengah terik matahari yang sedang sayang-sayangnya eh panas-panasnya, saya berangkat ke Masjid Agung Sukabumi. Jarak dari rumah ke masjid memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 3 kilometer saja. Setiba di sana, saya langsung ambil foto dan video sebanyak-banyaknya terutama di bagian luar masjid.

Setelah dirasa cukup, saya ngadem dulu di teras depan masjid sembari ngobrol-ngobrol dengan pengunjung di sana. Ya, barangkali ada insight yang cukup untuk dimasukkan ke dalam tulisan. Waktu Ashar pun tiba, dan saya salat dulu berjamaah di Masjid Agung Sukabumi.

Selepas salat, saya berusaha mencari pengurus masjid untuk diajak ngobrol seputar masjid, terutama tentang sejarah dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Masjid Agung Kota Sukabumi. Semesta mendukung, saya dipertemukan dengan salah satu pengurus masjid untuk berbincang. Tapi waktu yang disediakan tak cukup banyak karena ia dan pengurus lainnya harus mempersiapkan kebutuhan berbuka puasa yang sudah menjadi agenda rutin masjid setiap Ramadan.

Sekitar pukul empat sore saya pulang ke rumah. Buka laptop, termenung mencari sudut pandang apa yang ingin saya tuliskan. Tapi, ide saja belum ketemu, saya sudah 'diganggu' oleh suara pembeli. Ya, maklum antara waktu Ashar hingga berbuka puasa, saya juga disibukkan dengan kegiatan di warung yang sudah saya jalankan sejak beberapa tahun yang lalu.

Tapi beneran, kegiatan menulis itu nggak bisa terdistraksi. Akhirnya saya meminta izin kepada ibu saya, untuk 'libur' dulu hari itu. Dan alhamdulillah, sebelum tiba waktu berbuka puasa, jadilah juga tulisannya.

Wisata Religi Masjid Agung Kota Sukabumi, Bukan Sekadar Tempat Ibadah

Rata-rata views per tulisan sebanyak 1.203 views/kompasiana
Rata-rata views per tulisan sebanyak 1.203 views/kompasiana
Apresiasi sebagai 'Movie Enthusiast' dari KOMiK

Sebelumnya mohon maaf dulu kalau saya jarang sekali berbagi opini akan isu yang sedang hangat ataupun berbagi keseharian. Sebetulnya, di kepala ini banyak perspektif yang ingin dibagikan. Apalagi Kompasiana sudah membantu saya dan kita semua dengan adanya fitur 'Topik Pilihan'. Tapi entah kenapa, ketika sudah mulai berhadapan dengan laptop, sulit sekali mengurai ide-ide yang sebelumnya berkeliaran di kepala.

Dan pada akhirnya, saya merasa lebih mudah untuk menuliskan sesuatu yang berkaitan dengan film dan entertainment. Ya, mungkin karena keseharian bergelut di bidang tersebut, jadi terasanya enteng saja. Tapi bukankah banyak orang bilang kita semua harus bisa keluar dari comfort zone?

Dalam hal mengulas satu film, tentunya pertama yang wajib dilakukan adalah menonton filmnya sampai selesai. Penilaian terhadap film yang tidak selesai ditonton apalagi tidak menontonnya dan hanya berdasarkan review orang lain, penilaiannya menjadi tertolak. Sementara soal opini yang dihasilkan tentu menjadi perspektif masing-masing pengulas sesuai dengan pemahaman dan pengalamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun