Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Catatan Si Boy", Konflik Klasik Kemasan Kekinian

20 Agustus 2023   11:02 Diperbarui: 20 Agustus 2023   17:00 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salut pasirnya kagak berubah walau sudah bertahun-tahun/IG @filmcatatansiboy

Tataan musik ala Ricky Lionardi yang mampu menempatkan soundtrack dengan tepat guna, variasi-variasi shot, komposisi artistik, hingga gaya editing Ryan Purwoko, semuanya berpadu indah membuat film ini nyaman dan enak untuk diikuti.

Penulisan Upi pun rapi dan terstruktur. Memang, urusan menulis roman badas dengan karakter utama laki-laki Upi memang jagonya. Realita, Cinta dan Rock'n Roll, Radit dan Jani, Serigala Terakhir hingga Pertaruhan adalah beberapa contoh nyatanya.

Di film ini Upi banyak mengambil materi penulisan yang refer ke hal-hal yang viral belakangan ini semisal 'culametan met met', 'kesalahan Pevita Pearce', 'FTV Azab', 'FTV Suara Hati Istri', dan hal viral lainnya. Yang semoga saja Catatan Si Boy bisa menjadi penanda zaman dan kemungkinan memang diperuntukkan untuk generasi sekarang.

Tapi fakta berbicara lain. Nyatanya, meski sudah menggunakan latar di masa kini, Catatan Si Boy kurang diminati penonton.

Di hari perdana penayangannya yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, bioskop sangat percaya diri menaruh film ini di studio 1 yang notabene memiliki jumlah kursi terbanyak di bioskop tersebut.

But, pada hari kedua penayangan, film ini pindah ke studio yang lebih kecil. Ke mana generasi sekarang, apakah merasa tidak terwakili dengan karakter Boy versi terbaru ini?

Hidupmu sempurna Boy/IG @filmcatatansiboy
Hidupmu sempurna Boy/IG @filmcatatansiboy

Buat saya pribadi karakterisasi Boy yang terlampau mulus tanpa pori-pori berlubang, malah menjauhkannya dari penonton kalangan mana pun. Karena kali ini Hanung benar-benar meledak-meledak membuatnya tanpa kelemahan.

Saya sebetulnya berharap, karakter Boy ini diberikan sedikit kelemahan untuk menunjukkan kalau dia adalah manusia biasa. Film punya satu momen yang sebetulnya bisa digunakan untuk elevate hal ini. Yakni ketika adegan Boy tanding boxing.

Sebelum Boy tanding boxing, adegan ini didahului oleh kedatangan sepucuk surat dari Nuke. Kamera memperlihatkan sedikit kegalauan dari raut muka Boy. Menjadi wajar, jika di pertandingan boxing tersebut, Boy mendapat kekalahan karena kehilangan konsentrasi.

Tapi alih-alih kalah, Boy malah lebih beringas dan membabi buta menghajar lawannya. Boy memang betul-betul bukan manusia, hehe. Jadi penasaran, kalau Boy adu boxing sama Jefri Nichol siapa yang menang ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun