Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dear KOMiK, Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang

17 Agustus 2023   15:35 Diperbarui: 17 Agustus 2023   15:53 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prestasi KOMiK yang membanggakan/ig @jakartafilmweek

Rasanya baru kemarin saya menulis 8 tanda cinta yang diberikan KOMiK dalam rangka ulang tahunnya yang ke-8. Kini sudah satu putaran revolusi saja, KOMiK bertambah usia.

Bisa bertahan hingga usia 9 tahun, untuk sebuah komunitas non-profit adalah suatu kedigdayaan. Hal tersebut tak akan mungkin tercapai, jika tak ada hati dan dedikasi di dalamnya.

Mengamati kiprahnya hanya dari kejauhan, saya melihat KOMiK terus bertumbuh bahkan telah berjalan jauh.

Dalam ekosistem utuh perfilman, ada organisme yang mewakili apresiasi, distribusi, produksi, hingga promosi.

Jelas pada awal mulanya, KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) mengambil posisi di apresiasi. Anggota KOMiK yang disebut dengan Komiker seringkali mengapresiasi film dengan menuliskannya di Kompasiana, tempat komunitas ini lahir.

Beragam tulisan dengan gaya dan sudut pandang yang berbeda berhasil memperkaya khazanah apresiasi perfilman kita. Terlebih dengan terbitnya KO-Magz, majalah bulanan yang dirilis KOMiK, adalah salah satu aset berharga di saat pengelolaan arsip film kita masih acakadut.

Sayangnya, pada Januari 2023, KOMiK mengumumkan edisi terakhir KO-Magz. Berhentinya majalah online ini, menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan 9 tahun KOMiK.

Semoga berhentinya KO-Magz ini bukanlah karena berhentinya daya. Karena dalam rilisnya, KOMiK akan tetap menyemarakkan apresiasi dengan buku-buku perfilman.

Ya, saya kira ini memang soal medium ekspresi saja.

Bicara buku, alhamdulillah saya punya satu buku bersama KOMiK yang bertema perjuangan. Buat saya ini adalah satu momen yang paling berkesan. 

Nggak pernah terpikir sebelumnya, saya bisa memiliki satu karya yang digarap bareng dengan mereka yang memiliki 'nada dasar' yang sama.

Dear KOMiK, jalanlah yang jauh, tapi ...

Di usianya yang ke-9, KOMiK terus menerus berinovasi termasuk melebarkan sayap ke organisme yang lain. Nampaknya KOMiK sedang begitu terpikat untuk menjajal area produksi.

Saat ini, KOMiK sedang menggarap film pendeknya yang kedua berjudul Ngidam. 

Yang saya salut, proyek ini bukan sebatas gaya-gayaan semata, tapi benar-benar serius karena proyek ini terpilih menjadi salah satu pemenang Story Idea Winners of Jakarta Film Fund 2023.

Bayangkan saja, untuk terpilih menjadi salah satu pemenang, KOMiK harus melalui kurasi yang ketat dan bersaing dengan ratusan ide lainnya. Yang bahkan mungkin kebanyakan dari pesaing KOMiK adalah mereka-mereka yang sudah terbiasa membuat film (pendek).

Sekarang kalau KOMiK kritik sebuah film lalu ditanya netizen: "emangnya kamu bisa bikin film?", KOMiK sudah bisa menunjukkannya. Hehe.

Prestasi KOMiK yang membanggakan/ig @jakartafilmweek
Prestasi KOMiK yang membanggakan/ig @jakartafilmweek
Sementara kita sudah melihat perjalanan KOMiK sebagai komunitas yang begitu 9emilang, mari kita menengok ke grup WA sebagai tempat berkumpulnya para Komiker.

Mungkin saya termasuk Komiker yang tidak terlalu aktif di grup WA. Tapi sesekali saya sempatkan untuk menanggapi, memberikan komentar, share artikel, ataupun mengamati lalu lintas grup.

Saya melihat banyak Komiker baru dan muda yang begitu semangat terhadap sinema. Seiring dengan dirilisnya 'Temu' sebagai wadah untuk berkomunitas, KOMiK tidak pernah kehilangan pesonanya. Selalu ada member baru yang bergabung.

Pertanyaannya? Apakah mereka bergabung karena mengenal KOMiK sebagai komunitas produksi film, apresiasi film, atau apa?

Sebagai komunitas yang lahir dari Kompasiana, tentu KOMiK tak bisa dilepaskan dari Kompasiana. Output tulisan di platform ini masihlah menjadi salah satu parameter untuk mengukur perkembangan sebuah komunitas.

Dengan kiprah KOMiK yang begitu melesat, saya tidak melihat hal yang sama dari kuantitas tulisan yang dihasilkan di Kompasiana. Setiap kali saya membuka kolom 'LYFE' lalu memilih 'FILM', acapkali saya hanya membaca tulisan dari Komiker yang sama dari tahun ke tahun.

Saya bisa paham, Komiker yang sudah lama berkecimpung tentunya ingin punya variasi dalam hal berkomunitas. Dan tentunya itu bukan suatu hal yang salah.

Tapi saya khawatir, katakanlah ketika Komiker senior fokus pada kegiatannya yang begitu jauh, ada para Komiker baru yang terbengkalai. Mereka yang masih harus dibimbing dan ditumbuhkan rasa cintanya terhadap film melalui tulisan.

Karena jujur saja, buat saya pribadi menulis itu tidak gampang, jika tak didasari dengan hati yang ikhlas.

Maka sekalian saja, siapapun yang nanti berkiprah menjadi admin KOMiK, saya sangat berharap persoalan apresiasi ini tetap ditumbuhkan. Bagaimanapun juga, apresiasi adalah ruh utama KOMiK dari sejak awal permulaannya.

Satu usul saya, KOMiK bisa membagi fokus kegiatannya dalam bentuk divisi. Semisal saat ini yang terbayang oleh saya ada Divisi Apresiasi dan Divisi Produksi.

Divisi Apresiasi memiliki tugas utama untuk menjaga semangat Komiker untuk tetap mau menonton dan menulis pendapatnya di Kompasiana. Dan tentunya mempertahankan kegiatan-kegiatan apresiasi yang selama ini sudah dijalankan KOMiK dengan baik.

At the point, saya mendukung penuh KOMiK untuk terus bereksplorasi, menjajal apapun yang baru, menapaki setiap kesempatan yang datang, but jangan lupa pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun