Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Intip Aktivitas Harian Seorang Content Writer

3 Mei 2023   09:29 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:32 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nonton film anti buffering dengan IndiHome/detikinet

Ketika ngomongin masalah konten, mayoritas orang akan berpikir tentang video. Padahal sejatinya, yang dimaksud konten bukan soal video saja. Tulisan, infografis, dan atau foto juga bisa dikatakan sebagai konten.

Saat ini, saya lebih fokus pada konten tulisan, karena menurut saya tulisan adalah nyawa dari semua konten yang ada. Misalnya untuk membuat sebuah video, jika menurut best practice, langkah awal yang perlu dilakukan bukanlah melakukan proses syuting tapi membuat naskah terlebih dahulu.

Blog (termasuk Kompasiana) adalah salah satu platform untuk menayangkan konten tulisan yang kita buat.

Semenjak memutuskan membuat blog sendiri dan rutin mengisinya dengan tulisan yang saya sukai, rupanya mengantarkan saya tidak hanya sebagai blogger suka-suka tapi juga pada profesi content writer di sebuah media yang sudah saya geluti sejak 5 tahun lalu.

Saat pertama kali melamar pekerjaan tersebut, saya kurang percaya diri karena saya bukan lulusan jurnalistik atau sejenisnya. Tapi tulisan-tulisan saya di blog menjadi salah satu alasan kenapa saya diterima bekerja di profesi ini.

Dan inilah aktivitas saya sehari-sehari sebagai content writer:

1. Update dan kroscek content management

Pada awal hari, sebelum memulai pekerjaan, saya kroscek kembali content management yang sudah dibuat bersama-sama editor. Content management yang kami buat sifatnya monthly (bulanan) yang dibuat selambat-lambatnya satu minggu sebelum akhir bulan sebelumnya. 

Dengan content management, saya sudah tahu hari ini akan nulis apa, besok mau nulis tentang apa dan begitu seterusnya.

Tapi di pertengahan jalan, content management ini bisa saja diperbaharui atas persetujuan editor. Biasanya kalau ada peristiwa yang butuh diinformasikan segera. 

Semisal acara liputan gala premiere film terbaru yang tentu laporannya nggak bisa ditunda hingga berhari-hari. Atau ketika mengerjakan tulisan advertorial dari klien yang terkadang deadline-nya hanya sebentar.

2. Memulai draft tulisan

Target saya adalah 3-4 tulisan per hari. Di media lain mungkin targetnya lebih banyak terutama media yang mengutamakan straight/hard news. Teman saya bisa sampai 20 tulisan per hari. Wow!

Berhubung konten yang saya buat rerata indepth article, tiga tulisan per hari saja sudah bikin pusing. Makanya kalau tiba-tiba terlintas ide di manapun, saya biasa langsung menuliskannya. Entah itu melalui fitur live transcribe yang bisa mengubah suara atau teks. Atau saya tulis di notes hape.

Nah, ide-ide tersebut saya pindahkan ke google docs ketika memulai membuat draft. 

3. Publikasi tulisan

Setelah draft diselesaikan, termasuk di dalamnya menambahkan ilustrasi untuk pemanis tulisan, saya tinggal unggah saja ke dashboard. 

Selanjutnya adalah tugas editor saya untuk melakukan peninjauan terhadap draft yang saya buat. Jika tak ada masalah bisa langsung publikasi.

Sementara editor melakukan peninjauan, saya kembali mengulang aktivitas kedua untuk topik yang lain. 

Tentunya bekerja sebagai content writer dengan berbagai aktivitas seperti yang saya sebutkan di atas, sangat tergantung sekali dengan kehadiran Internet Provider. Dan untuk urusan tersebut, saya percayakan pada IndiHome by Telkom Indonesia.

IndiHome banyak menawarkan paket internet sesuai kebutuhan. Apalagi baru-baru ini juga IndiHome menyediakan paket bundling dengan salah satu platform OTT populer sebagai komplemen.

Saya langganan paket tersebut karena kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih hemat. Saya tak perlu lagi berlangganan platform OTT untuk menonton film. 

Hal ini sangat membantu karena profesi content writer yang saya tekuni adalah bidang entertainment termasuk film yang tentunya membutuhkan platform OTT sebagai referensi dan tambahan wawasan.

Gimana, tertarik jadi content writer?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun