Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Tontonan Lebaran: Doa Mengancam, Series tentang Mengikhlaskan Takdir Tuhan

23 April 2023   13:57 Diperbarui: 23 April 2023   18:31 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Doa Mengancam/Vidio

Dalam kesempatan cerita ini, dan kalau melihat filmografi Hanung sebelum ini, sutradara kondang ini seringkali memanfaatkannya untuk kritik pemerintahan, politik, dan juga fenomena sosial budaya. Dan kesempatan baik ini digunakan Hanung untuk melakukan hal tersebut.

Doa Mengancam menyimpan satu karakter sebagai perwujudan hal tersebut. Penonton akan disuguhkan satu karakter kunci yakni seorang pejabat publik yang terkenal baik dan dermawan, tapi sesungguhnya kebaikan tersebut hanya untuk menutupi kejahatan bisnis-bisnis gelapnya.

Sisi dark comedy Hanung terhadap politik juga ia tunjukkan dengan kemunculan 'Puan Maharani' di satu adegan yang betul-betul bakal bikin penonton punya tafsiran sendiri atas adegan tersebut. Belum lagi nama dua karakter petugas laundry karpet yang ia ambil dari nama menteri yang masih menjabat saat ini. Penasaran?

Memang tak melupakan Madrim sepenuhnya

Sebetulnya Ima menghilang kemana, itu yang harus kamu temukan dalam seriesnya/Dapur Film
Sebetulnya Ima menghilang kemana, itu yang harus kamu temukan dalam seriesnya/Dapur Film
Plot yang penuh intrik politik ini terkadang menempatkan Madrim hanya sebagai jasa penerawang. Posisinya sebagai pemeran utama dalam series ini menjadi terabaikan. Seakan Doa Mengancam berubah haluan menjadi suguhan laga superhero.

Beruntung, Doa Mengancam tidak menghilangkan karakter sahabat Madrim yang kali ini bernama Somad (diperankan Bisma Karisma).

Madrim dan Somad bersahabat sejak kecil dan sama-sama hidup di pesantren. Mereka saling memiliki satu sama lain. Karakter Somad bisa dibilang lebih relijius dibanding Madrim. Karakternya akan menjadi alarm ketika Madrim sudah melenceng dari ajaran agama yang mereka pelajari sewaktu di pesantren.

But, kita semua tahu bahwa Allah hanya akan memberikan hidayah pada siapa yang Ia kehendaki. Meski Somad tidak pernah lelah menjadi pendamping bagi Madrim, kehadirannya tidak terlalu berpengaruh terhadap pemikiran dan keyakinan Madrim akan kuasa dan takdir Tuhan.

Madrim tetap menginginkan Ima.

Mengikhlaskan takdir Tuhan

Kita tak perlu mencintai sesuatu berlebihan, karena boleh jadi itu tak baik untukmu. Begitu juga sebaliknya. Kita tak boleh membenci sesuatu berlebihan, karena boleh jadi itu malah baik untukmu.

Kita tidak pernah tahu, rencana dan maksud Tuhan atas apa yang ditimpakan kepada makhluknya.

Madrim yang sangat terbuka matanya untuk melihat orang lain, nyatanya hatinya tetap tertutup untuk melihat kasih sayang Allah kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun