Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.Â
Segala puji bagi Allah SWT yang masih memberikan kita kesempatan dan kekuatan untuk tetap beribadah kepada-Nya.
Dalam hidup, banyak sekali hal yang bisa menjadi inspirasi bagi seseorang, termasuk kisah hidup dan pengalaman orang lain.
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam pun, banyak memuat kisah dan pengalaman historis yang bisa dijadikan inspirasi dan pelajaran bagi manusia di masa kini.
Dan saya selalu senang membaca, mendengarkan, atau bahkan sengaja 'mengejar' kisah-kisah orang sukses agar saya bisa teladani hal baiknya dalam kehidupan.
2 jam ngobrol ngalor ngidul bareng Om Indro Warkop
Saya yakin dan percaya, generasi kakek-nenek kita, generasi ayah-ibu kita, generasi kita, dan juga generasi anak-anak kita, bertumbuh dan berkembang dengan tontonan Warkop DKI.
Apalagi di setiap Ramadan, di tahun-tahun ke belakang, film-film Warkop DKI seringkali diputar di televisi. Warkop DKI yang berpersonilkan Dono, Kasino, dan Indro ini sudah berjasa membuat kita tertawa dan terhibur dengan gaya leluconnya yang terkadang slapstick tapi tak jarang juga penuh kritik.
Tapi mungkin tak banyak yang tahu bagaimana detail pengalaman hidup ketiganya hingga mencapai puncak kesuksesan di dunia film. Bahkan secara pribadi saya masih berani bilang kalau mereka adalah salah satu legenda komedi Indonesia yang tak akan pernah tergantikan.
Semenjak aktif menyalurkan hobi di komunitas film, saya punya banyak kesempatan bertemu dengan selebritis idola, termasuk Om Indro.
Mungkin pas masih remaja dulu, saya lebih senang minta foto ketika bertemu artis. Tapi semakin hari, usia semakin menua, ternyata lebih nikmat menikmati perbincangan ngalor ngidul daripada sekadar foto bareng.
Singkat cerita, setelah berputar-putar mencari alamat yang diberikan Om Indro, saya tiba di kediamannya di salah satu titik di kawasan Jakarta.
Tanpa menunggu lama, Om Indro menyambut dari dalam rumah.
Aduh silakan masuk, maaf ya berantakan.
Mungkin maksud kata 'berantakan' merujuk pada halaman depan rumah Om Indro yang dipenuhi oleh motor-motor jadul. Karena saya tidak terlalu mengikuti perkembangan otomotif, jadi saya nggak tahu merk dan tipe yang ada halaman depan rumahnya.
Tapi bisa jadi kata tersebut juga merujuk pada kerendahan hati Om Indro ketika menyambut tamu.
Deg deg seer.. Bingung memulai kata pertama. Sosok yang biasa saya lihat di layar kaca, kini ada di hadapan mata. Beneran speechless!.
Rupanya Om Indro memandang kekakuan saya tersebut. Dengan gaya khasnya, malah Om Indro yang memulai pembicaraan dengan bertanya, "Bagaimana perjalanan kemari?".
Dari sana pembicaraan pun perlahan mencair. Mulai nostalgia bagaimana karirnya bersama Warkop DKI hingga pertanyaan kenapa artis pendamping di film Warkop selalu cantik-cantik. Pernah 'kan kepikiran seperti ini juga?
Om Indro jarang sekali berbicara tentang dirinya sendiri. Ia selalu menyebut Dono dan Kasino dalam pembicaraannya. Baginya Indro tak ada apa-apanya tanpa mereka berdua.
Tanpa disadari mata Om Indro sembab ketika mengenang kedua sahabatnya tersebut. Terlebih saat Om Indro menceritakan saat-saat kedua temannya meninggal dunia yang ia saksikan langsung.
Ketika Dono meninggal dunia pada akhir 2001, beliau meninggalkan anak yang masih kecil. Terlebih sang ibu dari anak-anaknya telah meninggal dunia lebih dulu.
Dengan penuh haru, Om Indro menceritakan kalau almarhum Dono terus-terus merasa khawatir akan nasib anak-anaknya. Sebagaimana layaknya penghiburan untuk sahabat, Om Indro pun janjikan akan merawat semua anak-anak Dono.
"Gue yang akan kasih makan, gua yang akan rawat, dan gue yang akan kuliahin anak-anak lo sampai sukses".
Melanjutkannya dengan tercekat, Om Indro berkata dalam hatinya, "Insya allah sing gusti Allah yang melihara".
Bertahun-tahun sejak kematian Dono, tibalah pada kesuksesan film Warkop DKI yang dibuat ulang dengan tajuk Warkop DKI Reborn. Sampai saat ini, dua seri pertama Warkop DKI Reborn masih bertengger di jajaran film Indonesia terlaris sepanjang masa.
"Ini pas (Warkop) yang reborn kemarin sukses, ada saya dikasih duit. Terus saya kasihlah ke anak Dono. Ya lumayan bisa beli rumah, beli mobil. Bukan yang mewah gimana, tapi yang saya bangganya anaknya bilang"
 "Gila ya bapak udah nggak ada juga, masih jadi berkah", ucap Indro menirukan respon anaknya Dono.
Obrolan tentang persahabatan dan keluarga Warkop DKI betul-betul bikin hati saya terenyuh. Bahkan ketertarikan saya untuk membicarakan film-filmnya tampaknya sudah lenyap begitu saja.
Di akhir pembicaraan, Om Indro titip pesan bahwa dalam hidup kita harus berbagi kebaikan, sayang sama keluarga, dan jangan pernah melupakan orang-orang yang berjasa dalam kehidupan kita.
Sekecil apapun kebaikan yang kita tabur, Allah akan membalasnya. Mungkin tidak sekarang, bisa nanti, bisa juga di akhirat nanti. Nggak pernah ada ruginya berbuat baik.
Terima kasih Om Indro. Sehat selalu, panjang umur, dan tetap berkarya.
Semoga kita senantiasa menjadi pribadi-pribadi yang baik dan bermanfaat, bagi diri sendiri, keluarga, dan juga lingkungan. Aamiin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H