Bahkan ada film yang melakukan logika terbalik. Yakni 99 Cahaya di Langit Eropa part 1 dan part 2 yang digabung menjadi 99 Cahaya di Langit Eropa Final Edition. Piye 'toh?
Pertanyaannya, apakah extended version ini menambah value bagi filmnya?
Setiap penonton mungkin punya pendapat sendiri. Bagi saya sendiri KKN di Desa Penari sama sekali nggak menambah esensi filmnya. Bahkan untuk membedakan mana adegan baru yang ditambah saya harus menyaksikan kembali film awalnya yang sudah ada di katalog platform OTT.
Perasaan berbanding terbalik saya rasakan ketika menonton Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Adegan tambahan yang dimasukkan dalam versi extended-nya menambah (memperkuat) daya puitik film tersebut. Efeknya, saya merasa lebih sakit hati atas apa yang Zainuddin rasakan karena perlakuan kejam Hayati. Versi extended ini sungguh lebih menyayat kalbu. Percayalah.
Hasilkan penonton gabungan sebanyak 10 juta
Dalam dua minggu penayangan KKN di Desa Penari extended version, film tersebut bisa menghasilkan penonton gabungan tembus 10 juta penonton.
Sepintas mungkin membanggakan. Tapi kalau ditelisik lebih jauh, sebetulnya itu pencapaian yang menyedihkan.Â
Dihitung dengan matematika, extended version hanya mampu membawa 1 juta penonton saja. Kiranya film tersebut hanya mampu menggaet 10% saja dari jumlah penonton awal. Dan mungkin di dalamnya termasuk penonton yang masih belum paham pengertian extended version, yang mengira itu adalah film yang baru.
Tapi ya meski begitu, saya ucapkan selamat. Karena kemungkinan angka 10 juta akan sulit dicapai oleh film lain dalam waktu dekat. Congratz!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H