Membicarakan kualitas dan kuantitas tidak akan pernah menemukan titik temu, karena parameter pengukurannya berbeda.
film arahan Awi Suryadi ini mencatatkan diri sebagai film Indonesia terlaris 2022 sekaligus sepanjang masa.
Meski mendapat ulasan sebagian besar bernada negatif, KKN di Desa Penari yang telah membukukan lebih dari 9 juta penonton tetap belum berpuas diri. Padahal dengan jumlah tersebut,Tapi ya, mungkin terasa lebih membanggakan jika film tersebut genap mencapai 10 juta penonton. Tentunya akan mencatatkan diri sebagai film Indonesia pertama yang tembus angka tersebut. Dan KKN di Desa Penari berhasil meraihnya jika penonton extended version ditambahkan ke raihan awal.Â
Tentang extended version yang masih sering disalahpahami penonton
Saat KKN di Desa Penari resmi pamit dari bioskop Indonesia, Manoj Punjabi sang produser memang sudah menginfokan kalau perjalananan KKN tak akan berhenti sampai di situ saja. Ia pun telah mengungkapkan akan ada extended version bagi film yang dibintangi oleh Aulia Sarah tersebut.
Dan extended version yang diberi judul KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni ini ditayangkan pada akhir tahun, tepatnya tanggal 29 Desember 2022 bersamaan dengan film romansa remaja, Argantara.
Ada satu hal menarik tentang extended version ini yang seringkali disalahpahami penonton.
Berdasarkan penelusuran di media sosial, saya masih menemukan kekecewaan penonton yang menyatakan kalau film ini bukanlah sesuatu yang baru. Mereka menyesal telah menyaksikan film yang sama, hanya saja dengan tambahan adegan.
Inilah pentingnya literasi. MD Pictures memang sudah mengumumkan kalau KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni memanglah serupa film awalnya hanya ditambah adegan baru sebanyak 40 menit.Â
Dan memang kiranya begitulah extended version. Perbedaan umumnya terletak pada durasi yang lebih panjang. Dan jarang sekali diedit ulang yang memungkinkan alur penceritaan berubah total dari awalnya.
Sebetulnya, persoalan extended version bukan kali pertama dilakukan oleh film Indonesia. Film romansa tragedi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck pun pernah dibuatkan extended version-nya. Begitu juga dengan film Soekarno arahan Hanung Bramantyo pun pernah dibuatkan hal serupa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!