Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Starvision Belum Juga Tembus 1 Juta Penonton

20 Desember 2022   11:54 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:27 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Still photo karakter Natalie yang diperankan Laura Basuki/Starvision

Terkadang jumlah penonton itu nggak bisa diterka. Salah seorang produser pernah bilang, belum ada formula tetap yang bisa menentukan larisnya sebuah film. Tapi dari film-film yang sukses kita bisa belajar. Entah itu belajar strategi promonya, pemilihan pemainnya, atau tema yang diusung.

Setelah pada periode November 2021 - Agustus 2022, film-film Starvision gigit jari sebagaimana yang saya tuliskan di sini, Starvision mulai kembali menyusun strategi agar filmnya bisa kembali diminati penonton.

Berdasarkan data filmindonesia.or.id per 19 Desember 2022, dari 13 Film Indonesia Terlaris 2022 yang tembus 1 juta penonton, tidak ada film produksi Starvision.

Lalu apa yang dilakukan Starvision?

Mengulang pola penjadwalan serupa tahun lalu

Kolaborasi #KembaliKeBioskop tahun lalu adalah upaya Starvision dan beberapa rumah produksi mitranya untuk menghidupkan kembali industri bioskop. Upaya ini ditempuh dengan cara menghadirkan empat film andalan yang tayang beriringan dengan jeda setiap dua minggu.

Upaya ini kembali dilakukan Starvision di akhir tahun ini. Ada empat film juga yang diluncurkan untuk memeriahkan bioskop.

Mereka adalah Keramat 2: Caruban Larang (24 November 2022, bersama Moviesta Pictures), Like & Share (8 Desember 2022, bersama Wahana Kreator), Cek Toko Sebelah 2 (22 Desember 2022), dan Puisi Cinta Yang Membunuh (5 Januari 2023).

Keramat 2: Caruban Larang, prediksi yang meleset

Calon penerima piala citra tahun depan/Starvision
Calon penerima piala citra tahun depan/Starvision
Banyak warganet yang memprediksikan Keramat 2: Caruban Larang dan Sri Asih sebagai film ketiga belas yang akan masuk ke kelompok 1 juta penonton.

Sayangnya prediksi warganet meleset. Yang nggak disangka-sangka justru film horor Qorin yang bercerita tentang kekerasan seksual di lingkungan pesantren yang berhasil menjadi film ke-13 yang tembus 1 juta penonton.

Tapi masih ada harapan bagi Keramat 2: Caruban Larang yang saat ini sudah mengumpulkan 880 ribu penonton. Dengan berbekal ulasan penonton yang sebagian besar bernada positif, Starvision bisa memaksimalkan layar yang masih tersisa. Setidaknya sebelum ada film Indonesia baru yang tayang pada Kamis, 22 Desember 2022 .

Sebelumnya 12 film yang telah masuk lebih dahulu adalah KKN di Desa Penari, Pengabdi Setan 2: Communion, Miracle in Cell No. 7, Ngeri-Ngeri Sedap, Ivanna, Sayap-Sayap Patah, Mencuri Raden Saleh, Kukira Kau Rumah, The Doll 3, Qodrat, Jailangkung: Sandekala, dan Kuntilanak 3.

Gimik klasifikasi rating usia dan kontroversi pemain Like & Share

KKN di Desa Penari adalah film yang menggunakan gimik dua rating berbeda untuk satu film. Film produksi MD Pictures ini punya dua versi yakni D17+ dan R13+. Gimik serupa diadopsi oleh Like & Share, film ketiga Gina S. Noer sebagai sutradara.

Secara urgensi, Like & Share memang punya kepentingan terhadap perbedaan rating ini. Film yang bercerita tentang kasus kekerasan seksual di lingkungan remaja SMA ini memang diniatkan sebagai produk awareness terhadap kasus tersebut.

Berdasarkan data dari LBH APIK Jakarta yang juga turut mendampingi proses produksi Like & Share, rata-rata korban kekerasan seksual pada tahun 2021 berada di usia 15 - 19 tahun. (Informasi ini tertera di credit filmnya)

Maka adanya dua klasifikasi rating berbeda pada Like & Share, memiliki urgensi agar pesan yang ingin disampaikan tepat sasaran.

Sayangnya, pada pelaksanaannya alias ketika pengaturan jadwal di bioskop, saya tidak melihat sesuatu yang signifikan untuk mendukung pesan tersebut. Sama halnya seperti yang saya lihat pada KKN di Desa Penari yang berujung pada gimik semata.

"Di mana-mana yang rugi itu cewek, bukan cowok"/Starvision
Selain itu, narasi penting yang diusung Like & Share makin tertutupi dengan pembicaraan di media sosial yang nggak mengarah ke sana.

Di media sosial terutama Twitter, warganet lebih banyak fokus pada kontroversi sang pemeran utamanya, Arawinda Kirana, yang diduga sebagai pelakor.

Kasus yang sudah mengendap berbulan-bulan ini kembali muncul ke permukaan setelah manajemen yang menaunginya menayangkan press release. Warganet menganggap release yang dibuat justru seperti 'playing victim'.

Satu hal yang paling disoroti dalam release tersebut adalah pernyataan bahwa Arawinda adalah korban manipulasi. Sementara Arawinda sendiri berusia 20 tahun saat ini. Dan secara hukum bisa dibilang sadar akan segala sesuatunya.

Meskipun perlu diteliti lebih dalam, tapi sedikit banyak kontroversi Arawinda ini berpengaruh terhadap performa Like & Share. Nggak lain dan nggak bukan karena filmnya sendiri berbicara tentang hal tersebut. Jadi ya semacam kontradiksi.

Serupa dengan Penyalin Cahaya yang bercerita tentang pelecehan seksual tapi salah satu krunya malah terduga pelaku perbuatan tersebut.

Sementara dari perolehan penonton, film yang juga dibintangi Aurora Ribero ini baru berhasil mengumpulkan 46 ribu penonton sampai dengan 19 Desember 2022. Jumlah ini menurun lebih dari 60% jika dibandingkan dengan film Arawinda sebelumnya, Yuni.

Harapan ada pada Cek Toko Sebelah 2

Still photo karakter Natalie yang diperankan Laura Basuki/Starvision
Still photo karakter Natalie yang diperankan Laura Basuki/Starvision
Pencapaian film Ernest Prakasa yang konsisten laris di akhir tahun setiap tahunnya dipatahkan oleh Teka-Teki Tika pada tahun lalu.

Kondisi bioskop yang belum stabil, serta genre yang berbeda dari film Ernest biasanya, boleh jadi penyebab Teka-Teki Tika nggak perform di box office Indonesia.

Untuk tahun ini, Ernest kembali ke fitrahnya dengan membesut drama keluarga berlatar Cina. Bukan cerita baru, tapi melanjutkan cerita Koh Afuk dalam Cek Toko Sebelah.

Ada beberapa faktor yang memungkinkan Cek Toko Sebelah 2 bisa menjadi film Starvision yang tembus 1 juta penonton.

Pertama, film ini bergenre drama keluarga dan tayang di musim liburan anak sekolah. Walaupun tahun ini horor mendominasi, tapi drama keluarga Ngeri-Ngeri Sedap bisa berhasil laris. Artinya potensi drama keluarga untuk laris di tahun ini masih ada. Yuk Cek Toko Sebelah 2 juga bisa!

Kedua, soal kedekatan tema dengan pembuatnya. Saya selalu percaya kalau karya yang dibuat berdasarkan pengalaman dan pengamatan sehari-hari yang terjadi di sekitar si pembuat akan lebih sampai ke penonton dibanding dari hasil imajinasi.

Percobaan dengan Garin Nugroho di Puisi Cinta yang Membunuh

Kata yang sudah nonton sih film ini horor estetik/Starvision
Kata yang sudah nonton sih film ini horor estetik/Starvision
Nama Garin Nugroho boleh jadi populer, kualitas filmnya boleh diadu. Tapi dari histori penjualan tiket, film-film Garin Nugroho nampaknya agak sulit membuat penonton ringan mengeluarkan duit.

Penyebabnya bisa jadi karena film-filmnya agak sulit dicerna. Kalau kata orang Garin adalah 'sutradara festival'. Tapi ketika Garin mencoba film yang sedikit pop dalam Aach..Aku Jatuh Cinta, filmnya tetap kurang mendapat respon dari penonton.

Berdasarkan hal tersebut, saya angkat topi pada Starvision yang berani mengajak Garin Nugroho sebagai mitranya. Puisi Cinta Yang Membunuh adalah film perdana Garin Nugroho sebagai sutradara bersama Starvision.

Mengandalkan pesona Mawar de Jongh sebagai pemeran utama yang sukses dengan film Bumi Manusia dan #TemanTapiMenikah2, apakah Puisi Cinta Yang Membunuh bisa berjaya di awal tahun tahun 2023 nanti?

Ya, semoga saja upaya Starvision kali ini membuahkan hasil dan masuk ke kelompok 1 juta penonton. Teman-teman tertarik nonton yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun