Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Serial Kupu Malam, Ketika Pelacur Punya Prinsip

14 Desember 2022   11:35 Diperbarui: 14 Desember 2022   11:53 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semula berjudul Kupu-Kupu Malam, serial Kupu Malam sudah berhasil mencuri perhatian saya ketika trailernya diluncurkan ke publik. Dalam trailer tersebut terdapat banyak adegan seksual yang belakangan sering muncul di serial web.

Bukan... bukan persoalan adegan seksualnya yang bikin saya penasaran, melainkan para aktor yang memainkannya. Jujur, agak geli-geli gimana gitu ketika melihat potongan adegan Michelle Ziudith dan Lukman Sardi beradegan ranjang. Huft!

Premis yang umum

Kupu Malam bercerita tentang seorang mahasiswa bernama Flo (bukan nama sebenarnya) yang terpaksa menjadi pelacur karena himpitan ekonomi. Dirinya butuh uang ratusan juta untuk biaya pengobatan adiknya yang sedang sakit terbaring di rumah sakit.

Semula Flo bekerja sebagai pelayan. Tapi ya tahu sendirilah berapa gaji pelayan per bulannya. Butuh waktu bertahun-tahun bagi Flo untuk mengumpulkan uang ratusan juta jika dirinya masih bekerja sebagai pelayan.

Maka ketika datang tawaran untuk menjadi 'anak buah' Mami, dengan tangis sesenggukan khas Michelle Ziudith, Flo menerima tawaran menjadi pelacur.

Pola dan premis tentang seorang yang terpaksa menjadi pelacur karena persoalan duit, sesungguhnya bukan barang baru di industri film kita. Pola seperti ini sudah sering dipakai di sinetron-sinetron atau film yang bertemakan PSK (Pekerja Seks Komersial) sejak dahulu kala.

Lantas apa yang menjadi jualan spesial dari Kupu Malam?

Yang menjadikan Flo berbeda dari karakter-karakter pelacur lain adalah tentang prinsip kerjanya. Ia nggak mau menerima klien yang sama lebih dari satu kali. Baginya, melayani klien yang sama dua kali atau lebih adalah bentuk penyerahan diri.

Sontak prinsipnya ini malah bikin penasaran Arif Dirgantara (Lukman Sardi), klien eksekutifnya untuk terus mengejar Flo.

Well, nice prinsip bukan?

Banyak yang tergila-gila sama pak Arif nih, karena berani bayar Flo 200 juta/instagram.com/wetvoriginal
Banyak yang tergila-gila sama pak Arif nih, karena berani bayar Flo 200 juta/instagram.com/wetvoriginal

Aksi Michelle Ziudith yang bikin penasaran

Berangkat dari premis yang umum, daya tarik serial arahan Anggy Umbara (Cinta Fitri, Tersanjung the Series) ini sebetulnya ada pada Michelle Ziudith.

Aktor peraih penghargaan Pemeran Wanita Terpuji Serial Televisi FFB 2019 ini berani mengambil peran yang di luar zona nyamannya selama ini.  Sebelumnya, ia lebih banyak berperan sebagai gadis remaja yang patah hati dalam film-filmnya. Makanya, di mana ada Michelle Ziudith, di situ pula ada tangisan air mata yang (terkadang) terasa lebay.

Kini di Kupu Malam, Ziudith bertransformasi menjadi gadis yang tangguh sekaligus rapuh. Sorot matanya yang ditambahi softlens warna emas, seringkali menyiratkan kalau sesungguhnya ia nggak ingin melakukan pekerjaan ini.

Apa-apa yang menjadi suara hatinya dan bertentangan dengan nuraninya berhasil Ziudith sampaikan melalui sorot mata dan gerak tubuhnya. Karakter Flo membuktikan kalau Ziudith mampu mengelola diri dan menahan emosi ketika berakting untuk tetap berada dalam karakternya.

Nggak berlebihan jika saya bilang, Flo adalah penampilan terbaik Michelle Ziudith sejauh ini.

Apakah melacur selalu jadi solusi atas masalah ekonomi?

Laura (nama asli Flo), tidak banyak berpikir ketika ditawari menjadi anaknya Mami yang diperankan apik oleh Dinda Kanyadewi. Saya menangkap, saat itu yang ada dipikiran Laura hanyalah bagaimana adiknya bisa sembuh. Karena saat ditawari pun, dirinya belum tahu berapa duit yang bisa ia dapatkan dari pekerjaan tersebut.

Tanpa konflik yang berarti, penulis naskah Queen B langsung menyelesaikan masalah ini di episode perdana. Menurut hemat saya, karakter Laura yang digambarkan sebagai mahasiswa yang cukup pintar, nggak bisa gegabah memutuskan sesuatu yang bertentangan dengan nuraninya.

Perlu adanya penggalian lebih dalam dan atau tambahan adegan hingga Laura merasa bahwa menjadi pelacur memang jalan terakhirnya. Semisal, dia memiliki asuransi peninggalan orangtuanya tapi asuransinya ditolak atau nggak bisa digunakan.

Sehingga penonton bisa percaya kalau pilihan menjadi pelacur memang jalan terakhirnya untuk mendapatkan uang. But, yang saya lihat sekarang, Laura memang seperti ikhlas menjalani kehidupan sebagai Flo. Hehe.

Terkait kekurangan penggalian karakter Flo, menariknya bisa ditambal oleh karakterisasi Mami Rachel. Anggy Umbara membuat karakter Mami berbeda jauh dengan kebanyakan Mami yang biasanya digambarkan pemaksa dan galak.

Di Kupu Malam kita bisa melihat Mami yang bijaksana, menghargai prinsip orang lain, serta menempatkan komunikasi dan diskusi pada tahta tertinggi.

Semacam paradoks. Di sebuah pekerjaan yang sebagian besar orang menganggap sebuah kehinaan, justru orang-orangnya memegang teguh etos kerja. Big applause!

Jangan-jangan om Arif adalahnya papanya Raffi/instagram.com/wetvoriginal
Jangan-jangan om Arif adalahnya papanya Raffi/instagram.com/wetvoriginal
Nggak ketinggalan, Anggy Umbara menambahkan karakter Raffi (Kenny Austin) sebagai pemuda yang mencintai Laura berikut dirinya sebagai Flo. Karakter Raffi adalah penguat bagi Laura kalau ia tetaplah manusia yang berhak mendapatkan cinta.

Hal-hal semacam ini yang sejauh ini menjadikan serial produksi MD Entertainment dan Umbara Brothers Film ini terasa spesial. Karena lebih banyak eksplorasi hal tentang kemanusiaannya daripada sekadar menghidupkan karakter dengan bertaburan adegan seksual.

Dan kalau kita mencermati soundtrack-nya yang kini dinyanyikan Virzha, serial Kupu Malam adalah perwujudan hal tersebut.

"Ada yang benci dirinya, ada yang butuh dirinya, ada yang berlutut mencintainya, ada pula yang kejam menyiksa dirinya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun