Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

The Devil's Light, Emansipasi Wanita dalam Praktik Pengusiran Setan

10 November 2022   06:35 Diperbarui: 11 November 2022   20:00 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan yang terdapat dalam film The Devil's Light. Sumber: Lionsgate via Kompas

Ternyata The Devil's Light nggak demikian. Ia nggak menjadikan karakter Ann sebagai sentral yang tampil tanpa cela. Adanya pemberian latar belakang traumatik masa lalu Ann berkelindan dengan motivasi kenapa ia pengin menjadi pengusir setan.

Di masa lalu, Ann harus menghadapi teror dari ibunya sendiri yang dipercaya kerasukan setan. Bisa dibayangkan, bagaimana traumatiknya seorang anak kecil mendapat teror dari orang yang seharusnya menyayanginya.

Keinginan The Devil's Light memadupadankan traumatik masa lalu Ann dengan keinginannya di masa kini diterjemahkan dengan baik oleh Tom Elkins, selaku editor yang juga pernah menangani editing Annabelle (2014) dan Child's Play (2019).

Tom sangat pandai merangkai gambar yang membuat kita mudah berempati terhadap kisah Ann. Dan kita juga percaya bagaimana trauma masa lalunya itu betul-betul membekas pada dirinya. Terlebih, dengan pola yang runut dan sesekali dijeda dengan adegan konsultasi Ann ke psikolog, penonton dibuat mudah peduli pada cita-cita Ann yang sebetulnya berawal dari masalah personal.

Lebih ke jijik ketika adegan ini muncul di layar/imdb.com
Lebih ke jijik ketika adegan ini muncul di layar/imdb.com

Kalau kita berkaca pada dua film Asia Tenggara tentang pengusiran setan yakni Munafik (Malaysia) dan Qodrat (Indonesia), apa yang melatarbelakangi cita-cita Ann juga hadir di dua film ini.

Sebagai pengusir setan, Ustad Adam dan Ustad Qodrat sama-sama mengalami traumatik masa lalu. Dalam perjalanannya ketika mereka kembali menjadi pengusir setan, mereka dihadapkan pada kegagalan. Bukan... bukan karena mereka tidak mampu, tapi hati mereka yang belum ikhlas.

Ann juga begitu. Dalam praktik pertamanya (yang bisa dibilang ilegal menurut gereja), Ann mengalami kegagalan. Walau Ann merasa sudah berhasil mengusir setan dari pasiennya, beberapa hari kemudian ia mendapat kabar kalau pasiennya bunuh diri.

Kabar ini didengar gereja dan pimpinan memutuskan untuk mengembalikan Ann ke asrama biarawati. Ia dianggap sok tahu karena melakukan pengusiran setan dengan caranya sendiri.

Pola teror yang umum

Emansipasi wanita makin kentara, tatkala pastor paling sakti pun nggak bisa mengalahkan iblis/imdb.com
Emansipasi wanita makin kentara, tatkala pastor paling sakti pun nggak bisa mengalahkan iblis/imdb.com
Kehadiran karakter perempuan sebagai protagonis utama, serta dijadikan alat untuk mendobrak aturan, memang menjadikan The Devil's Light menjadi suguhan yang segar bagi film-film bertema pengusiran setan.

Tapi tentunya kalau kita bicara film horor, kita nggak bisa lepas dari pembicaraan bagaimana sang sutradara membangun teror dan menimbulkan kengerian bagi penontonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun