Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Misteri Hilangnya Perempuan Bergaun Merah, Sekadar Seru Saja

7 November 2022   10:17 Diperbarui: 8 November 2022   20:00 2191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau polisi nggak bisa nemuin kamu, yuk ke nenek Wong/Frontier Pictures

Jika hal ini diniatkan sebagai daya tarik misteri bagi penonton, ya sebaiknya memang tidak perlu keterlibatan polisi. Biarkan saja fokus pada usaha para karakter dalam mengungkap apa yang sebetulnya terjadi pada Kara. Atau ya lakukan yang lebih yang membuat ketidakberhasilan polisi lebih masuk akal. 

Sekadar seru, aksi brutal yang nanggung

Kenapa kamu sembunyi Dinda?/Frontier Pictures
Kenapa kamu sembunyi Dinda?/Frontier Pictures
Niatan misteri yang jadi hiburan tersendiri bagi film ini memang pada akhirnya membawa kita menebak-nebak, apakah betul yang meneror itu adalah hantu Kara, atau malah ada hantu lain?

Dan akhirnya memang hanya soal itu yang bisa diperbincangkan setelah menonton film ini. Lapisan - lapisan antar karakter sama sekali tidak pernah didalami. Akibatnya kita sulit sekali berempati pada apa yang terjadi kepada mereka.

Memang, untuk urusan teror William Chandra yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis naskah ini bisa menghadirkan adegan yang cukup brutal. Yang membuat penonton bisa teriak-teriak kengerian dengan apa yang dilihatnya di layar. Semisal adegan si hantu yang menusuk salah satu punggung karakter dengan pisau secara membabi buta.

Tapi terkadang di beberapa bagian aksi brutalnya terasa nanggung. Terutama di bagian akhir film yang membuat Perempuan Bergaun Merah berakhir antiklimaks.

Lihat saja bagaimana lemesnya Dinda yang kerasukan ketika menusuk dalang dari semua teror ini. OMG, sama sekali tusukannya nggak ada tenaganya. 

Semenjak Sweet 20 (2017), saya nggak melihat lagi performa Tatjana Saphira yang powerfull dalam aktingnya. Termasuk di Ghost Writer 2 yang mendapat kesempatan beradu akting dengan Widyawati, ia tampak tampil lemah.

Meski ya, belum masuk pada tahap buruk sih. Hanya kurang bertenaga.

Latar China yang buat film ini jadi menarik

Yang menjadikan Perempuan Bergaun Merah masih menarik untuk disaksikan adalah latarnya. Film ini memasukkan budaya China sebagai latar filmnya.

Dalam film horor Indonesia, mungkin masih jarang menjadikan budaya China menjadi latar. Kita seringkali melihat film horor Indonesia itu kaitan eratnya dengan mitos daerah terutama Jawa. Atau yang bernafaskan Islam seperti dalam film Qodrat. Atau malah mengekor film horor Barat.

Tapi dengan tampil berbeda, nggak serta merta membuat Perempuan Bergaun Merah menjadi horor yang bagus. Budaya China yang digambarkan dengan kegiatan sehari-hari, hanya sebagai selipan saja dalam film ini. Mitologi dan legendanya kurang digali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun