Kita bisa melihat beberapa kali adegan kebersamaan dan kehangatan Dodo dan Ika lewat sudut pandang Pak Hendro. Semisal ketika Ika menjenguk bapaknya dan telepon-teleponan dari balik dinding kaca, kamera memperlihatkan Pak Hendro dari arah kanan layar.
Adegan ini pula yang mengubah 'sesuatu' dalam diri pak Hendro.
Termasuk ketika di klimaks film, Pak Hendro tetap menjadi wakil penonton menyaksikan perpisahan terakhir antara Dodo dan Ika yang disusun begitu dramatis.
1..2...3....eeee..eee. (sambil mengepakkan tangan dan menggerakan mulut)
Dari sekian film Indonesia yang merupakan remake dari film impor, saya kira Miracle in Cell No.7 sejauh ini adalah yang terbaik.
Tidak mengkhianati materi aslinya, tapi penuh kreasi dan penyesuaian serta punya 'statement' jelas dalam filmnya. Bukan sekadar meniru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H