Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Novel Gita Cinta dari SMA Dibuat Film, Masih Pantaskah Prilly Latuconsina Perankan Anak SMA?

11 September 2022   09:30 Diperbarui: 11 September 2022   09:41 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya dengan cerita belatar anak SMA (Sekolah Menengah Atas) memang tak sulit mendapat perhatian penikmatnya. Karena konon katanya, masa remaja terindah adalah masa-masa SMA. Apakah kamu merasa demikian?

Saya dan mungkin kamu yang lahir tahun 90-an dan tumbuh remaja di awal 2000-an, pasti nggak asing lagi dengan sosok ikonik Rangga dan Cinta. Kedua karakter tersebut populer lewat film remaja SMA, Ada Apa Dengan Cinta?.

Tapi puluhan tahun sebelum Rangga dan Cinta, film Indonesia punya juga sosok ikonik remaja SMA yakni Galih dan Ratna. Kedua karakter ini melegenda lewat film Gita Cinta dari SMA (1979) yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Eddy D. Iskandar.

Bahkan katanya Mira Lesmana, kreator Ada Apa Dengan Cinta?, tertarik bikin film remaja karena suka dengan Gita Cinta dari SMA

Novel "Gita Cinta dari SMA" dibuat film (lagi)

Eddy D. Iskandar adalah salah satu penulis novel produktif yang karya-karyanya banyak diadaptasi ke layar lebar di dekade 70-80an. Satu yang populer adalah 'Gita Cinta dari SMA' yang berhasil mengangkat popularitas Yessy Gusman (sebagai Ratna) dan Rano Karno (sebagai Galih).

Tahun ini, novel tersebut akan dibuat film lagi oleh Starvision bersama Moviesta. Tentunya, Gita Cinta dari SMA (Starvision version) bukanlah remake dari film lawasnya, karena langsung didasarkan pada materi aslinya.

Dalam satu kesempatan berbincang bersama Eddy D. Iskandar tentang projek terbarunya ini, ia mengatakan kalau cerita Gita Cinta dari SMA di versi baru ini akan banyak memperkuat konflik keluarga masing-masing karakternya. Eddy pun mengaku puas ketika membaca skenario final yang ditulis Alim Sudio ini.

Sementara untuk penyutradaraan diserahkan kepada Monty Tiwa yang pernah membesut Rompis the Movie (2018) yang juga didasarkan pada karya Eddy D. Iskandar.

Prilly Latuconsina dipercaya berperan sebagai Ratna, masih pantaskah?

Ratna dalam Gita Cinta dari SMA adalah seorang pelajar SMA yang pintar. Bisa dibilang, ia adalah bintang kelas dan pelajar teladan. Baik dalam bidang akademik, ekstrakurikuler, maupun sikap dan tutur bahasa.

Untuk versi terbarunya ini, karakter Ratna akan diperankan oleh aktor yang melejit lewat 'Danur Universe', Prilly Latuconsina.

Tentunya, Prilly Latuconsina memang bukanlah anak SMA lagi. Saat ini, usianya sudah memasuki 25 tahun. Sementara di versi lamanya, Yessy Gusman berusia 17 tahun ketika berperan sebagai Ratna.

Sementara, peran Galih diserahkan pada aktor pendatang baru Yesaya Abraham yang juga sudah lewat usia SMA. Saat ini bintang serial Antares tersebut sudah berusia 22 tahun. Sementara Rano Karno berusia 18 tahun ketika berperan sebagai Galih di film lamanya.

Apakah pemilihan Prilly dan Yesaya, karena kita kekurangan aktor muda berbakat yang memang masih berada di usia SMA?

Prilly (tengah) dan Yesaya (kanan) memakai seragam SMA didampingi sang sutradara Monty Tiwa/instagram/@chandparwez
Prilly (tengah) dan Yesaya (kanan) memakai seragam SMA didampingi sang sutradara Monty Tiwa/instagram/@chandparwez
Secara gap, usia Prilly dan Yesaya memang tidak terlalu jauh dengan usia yang dibutuhkan karakter Galih dan Ratna. Apalagi di zaman sekarang, dengan berbagai teknik rias dan polesan, penata rias bisa mengubah look seorang aktor sesuai karakter yang diperankannya.

Lebih jauh malah MD Pictures pernah 'memaksakan' polesan CGI pada muka Reza Rahadian agar tampak menjadi Habibie muda pada film Habibie & Ainun 3.

Tapi menurut aktor senior almarhumah Ade Irawan, lebih baik sebuah karakter diperankan oleh aktor yang memang mendekati dengan kebutuhan karakter tersebut. Menurutnya, walaupun rias dan teknologi bisa mengubah look, tapi akan terasa lebih natural jika karakter tersebut diperankan oleh aktor yang sesuai usianya.

Dengan kata lain, karakter anak SMA akan terasa lebih pas dan natural jika diperankan oleh remaja yang memang sedang berada dalam masa-masa SMA.

Menurut kamu gimana?

Tentunya untuk membuktikan apakah Prilly dan Yesaya masih cocok memakai seragam SMA, kita harus menonton filmnya terlebih dahulu yang saat ini baru saja melangsungkan syuting pertamanya.

Kita tunggu saja ya filmnya tayang di bioskop, entah di akhir tahun ini atau malah dijadwalkan untuk tahun depan.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun