Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dikenal Sering Membuat Karya Keren, 4 Sutradara Ini Pernah Bikin Satu Film yang Buruk

10 September 2022   09:27 Diperbarui: 16 September 2022   14:31 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanung Bramantyo saat meraih penghargaan di FFB 2014 lewat Soekarno: Indonesia Merdeka/viva.co.id

Tapi sebagaimana istilah tiada gading yang tak retak, suami dari Kamila Andini ini pernah membuat film yang bikin saya hampir melempar popcorn ke layar bioskop.

Padahal konsepnya bagus lho, thriller dipadu dengan religi/MD Pictures
Padahal konsepnya bagus lho, thriller dipadu dengan religi/MD Pictures

Kalau tak percaya coba ingat-ingat lagi betapa kesalnya kamu ketika nonton Pesantren Impian (2016), karya thriller yang diadaptasi dari novel Asma Nadia tersebut. Sudah ingat? Apa rasanya? Kalau kamu merasa kesal, maka kamu perlu tahu, Ifa Isfansyah-lah sang pembuat film tersebut.

Namun demikian, selepas Pesantren Impian yang diproduksi MD Pictures, Ifa masih aktif membuat karya keren lainnya semisal Hoax dan Koki-Koki Cilik (2018).

3. Guntur Soeharjanto

Memulai karier layar lebar lewat Otomatis Romantis pada 2008, nama Guntur memang belum terlalu dikenal publik. Barulah setelah ia membesut 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), Guntur mulai dilirik banyak produser. Kesuksesan 99 Cahaya di Langit Eropa produksi Maxima Pictures membawa Guntur pada film-film romance religi. Assalamualaikum Beijing, Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea, dan Cinta Laki-Laki Biasa adalah contohnya.

Predikat sutradara spesialis film religi lantas melekat pada nama Guntur. Maka tak heran, sekuel Ayat-ayat Cinta yang semula digarap Hanung Bramantyo diserahkan padanya. Yang menarik, ia justru terpeleset di film tersebut. Ayat-ayat Cinta 2 (2017) telah membawa kariernya terjun bebas, sekaligus bikin saya pusing seribu keliling.

Bagaimana tidak, sosok Fahri yang digambarkan tanpa cela hingga adegan akhir operasi tukar wajah tentu bakal membekas di ingatan para penontonnya.

Salah satu adegan di Ayat-Ayat Cinta 2 yang paling banyak dijadikan meme/reportindonesia.com
Salah satu adegan di Ayat-Ayat Cinta 2 yang paling banyak dijadikan meme/reportindonesia.com

4. Hanung Bramantyo

Nama Hanung bisa jadi salah satu jaminan mutu bagi sebuah film. Semenjak debut perdananya lewat Brownies (2004), Hanung langsung melesat sebagai sutradara muda dan berbakat. Karya-karya terbaiknya selalu muncul tiap tahun. Ada Catatan Akhir Sekolah, Jomblo, Lentera Merah, Kamulah Satu-satunya, Get Married, Ayat-ayat Cinta, Doa Yang Mengancam, Perempuan Berkalung Sorban, Sang Pencerah, dan masih banyak lagi judul lainnya yang pernah dihasilkan Hanung.

Di Festival Film Indonesia sendiri, tercatat Hanung sudah dua kali membawa pulang Piala Citra Sutradara Terbaik, yakni pada 2005 (Brownies) dan 2007 (Get Married). Sementara di Festival Film Bandung, Hanung sudah membawa pulang Piala Sutradara Terpuji sebanyak lima kali: pada 2008 (Ayat-Ayat Cinta), 2011 (Sang Pencerah), 2014 (Soekarno: Indonesia Merdeka), 2018 (The Gift), dan 2020 (Bumi Manusia).

Hanung Bramantyo saat meraih penghargaan di FFB 2014 lewat Soekarno: Indonesia Merdeka/viva.co.id
Hanung Bramantyo saat meraih penghargaan di FFB 2014 lewat Soekarno: Indonesia Merdeka/viva.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun