Sayap-Sayap Patah yang dibintangi Nicholas Saputra resmi menjadi film Indonesia ke-8 yang tembus satu juta penonton. Menyusul KKN di Desa Penari, Pengabdi Setan 2: Communion, Ivanna, Ngeri-Ngeri Sedap, Kukira Kau Rumah, The Doll 3, dan Kuntilanak 3, yang telah lebih dulu gabung ke kelompok satu juta penonton.
Dan diprediksi, Mencuri Raden Saleh yang saat ini tengah tayang di bioskop akan menjadi film Indonesia ke-9 yang juga tembus satu juta penonton.
Rasanya melihat pencapaian penonton film Indonesia di tahun ketiga pandemi ini sangat membahagiakan hati. Tapi perlu dicatat, sudah puluhan film yang tayang sepanjang 2022, baru delapan film saja yang meraih jutaan penonton. Itu artinya, banyak film Indonesia lain yang nasibnya kurang beruntung.
MD Pictures, Rapi Films, Hitmaker Studios, MVP Pictures, Visinema Pictures, boleh saja berbangga karena filmnya berhasil menarik penonton untuk datang ke bioskop. Tapi bagaimana dengan Starvision?
Kolaborasi Starvision Kembali ke Bioskop
Starvision, rumah produksi yang digawangi Chand Parwez Servia ini termasuk pelopor film Indonesia yang 'berani tayang' di masa pandemi.
Pada bulan-bulan terakhir 2021, Starvision mengadakan press conference gerakan #KembaliKeBioskop dengan mempersembahkan empat film andalannya yang tayang setiap dua minggu.
Mereka adalah Yowis Ben III (25 November 2021), Yuni (9 Desember 2021), Teka-teki Tika (23 Desember 2021), dan Cinta Pertama, Kedua, & Ketiga (6 Januari 2022).
Namun, keempat film ini nampaknya kurang disambut baik oleh penonton. Bisa jadi karena pada kurun waktu Oktober -- Desember 2021, masyarakat belum sepenuhnya merasa aman untuk menonton film di bioskop.
Perolehan keempat film tersebut bisa dibilang kurang memuaskan. Yowis Ben III mendapat 418.526 penonton yang ternyata dilanjut oleh Yowis Ben Finale (16 Desember 2021) yang mendapat 369.211 penonton.
Walau mendapat ratusan ribu penonton, tapi angka kedua seri terakhir Yowis Ben ini masih cukup jauh jika dibandingkan dengan dua seri pertamanya yang salah satunya berhasil tembus satu juta penonton.
Begitu juga dengan Yuni. Film yang sudah wara-wiri di festival Internasional ini pun hanya mengumpulkan 117.160 penonton saja. Tapi jika dibandingkan dengan 'film-film festival' lainnya yang tayang beriringan seperti Kadet 1947, Paranoia, dan Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, Yuni termasuk yang beruntung.
Pasalnya ketiga film yang saya sebutkan, tidak mampu menembus angka 100 ribu penonton.
Nasib serupa juga dialami oleh Ernest Prakasa lewat Teka-teki Tika. Dengan jumlah penonton sebanyak 173.017, menjadikan Teka-teki Tika adalah film Ernest yang paling tidak laris.
Tapi anggaplah film-film tersebut memang sedang 'berkorban' untuk film Indonesia. Karena momentum film Indonesia di masa pandemi baru dimulai saat kesuksesan Makmum 2 yang tayang pada 30 Desember 2021. Dengan raihan 1,7 juta penonton sekaligus menjadi film Indonesia terlaris 2021.
Momentum yang dibuka Makmum 2, rupanya nggak berimbas positif pada Cinta Pertama, Kedua & Ketiga yang tayang seminggu setelahnya. Bahkan film kolaborasi bersama Wahana Kreator ini bernasib lebih buruk daripada tiga film Starvision lainnya. Hanya mengumpulkan angka 100 ribu lebih dikit saja.
Sangat-sangat jauh jika dibandingkan dengan kolaborasi film pertama mereka, Dua Garis Biru yang tembus 2 juta penonton.
Ghost Writer 2 pun tak digdaya
Mungkin momentum yang dibuka Makmum 2 lebih berefek pada film dengan genre serupa. Kita bisa lihat film-film yang laris setelahnya adalah KKN di Desa Penari, Ivanna, The Doll 3, Kuntilanak 3, dan Pengabdi Setan 2: Communion. Semuanya film horor!
Tapi tidak dengan Ghost Writer 2!
Film yang mencampurkan genre horor dan komedi ini malah tak digdaya untuk berada satu kelompok dengan film horor yang saya sebutkan di atas. Padahal, jilid pertamanya berhasil tembus satu juta penonton dengan sebagian besar ulasannya bernada positif.
Ke mana penonton Ghost Writer?
Bahkan, dibandingkan dengan film-film horor lainnya yang minim promo dan mungkin keberadaannya pun tidak disadari oleh penonton, (seperti Teluh, Iblis Dalam Kandungan, dan Menjelang Magrib), Ghost Writer 2 masih terkalahkan.
Gara-Gara Warisan terlemah di lebaran
Starvision tak pernah lelah. Ia tetap menghiasi bioskop dengan film andalannya. Bahkan Starvision rela mengadu nasib Gara-Gara Warisan untuk bertarung bersama dua film horor di lebaran 2022.
Berbeda genre, seyogyanya film arahan komika Muhadkly Acho ini bisa mendulang sukses karena punya target penonton yang berbeda dengan dua film pesaingnya. Tapi nyatanya Gara-Gara Warisan hanya mampu meraih 500 ribu penonton saja.
Jumlah ini hanya 6%-nya saja dari perolehan KKN di Desa Penari. Atau kurang dari setengah yang diperoleh Kuntilanak 3.
Madu Murni dan 12 Cerita Glen Anggara makin terpuruk
Kalau dibilang momentum pandemi hanya untuk horor, mungkin ada benarnya. Tapi di sisi yang lain, drama remaja Kukira Kau Rumah dan drama keluarga Ngeri-Ngeri Sedap pun bisa berhasil menggaet jutaan penonton.
Tapi lagi-lagi, nasib tak berpihak pada Starvision.
12 Cerita Glen Anggara yang diambil dari Mariposa Universe serta mendaulat Prilly Latuconsina sebagai bintang utama, tetap tak mampu membuat film Starvision tembus satu juta penonton. Padahal, Prilly juga bermain di Kukira Kau Rumah.
Drama rumah tangga Madu Murni pun tak berbicara banyak. Meski menggaet pasangan fenomenal dengan followers tinggi, Ammar Zoni dan Irish Bella, tetap nggak membuat fans mereka berbondong-bondong datang ke bioskop.
Ashiap Man menyerah dan diekspor ke streaming
Melihat kekuatan fans Ammar Zoni dan Irish Bella yang sama sekali nggak 'menguntungkan', kemungkinan Starvision lebih memilih mengekspor Ashiap Man ke platform OTT daripada mempertahankannya untuk bioskop.
Ya, hal yang wajar sebetulnya. Karena salah satu kekuatan Ashiap Man berasal dari fans pasangan fenomenal Atta Halilitar dan Aurel Hermansyah yang lebih sering menghiasi televisi dan media sosial daripada bioskop.
Upcoming movie Starvision
jadwal film Indonesia September 2022, nampaknya Starvision absen dulu dari perhelatan. Ya, jeda dulu sebentar untuk menyusun dan mengevaluasi strategi selanjutnya ya.
Tahun 2022 masih empat bulan lagi. Di deretanSementara itu, Starvision tengah mempersiapkan sekuel Cek Toko Sebelah 2 yang masih digarap Ernest Prakasa. Juga ada film Puisi Cinta yang Membunuh karya Garin Nugroho. Serta sedang melangsungkan syuting Hati Suhita arahan Archie Hekagery.
Oia, sebetulnya Starvision masih punya film hasil kolaborasi dengan Falcon Pictures yang sampai saat ini masih disimpan. Dia adalah HAMKA, sebuah film 'biopik' tentang sosok pengarang dan ulama besar yang dimiliki Indonesia.
Semoga film-film mendatang dari Starvision ini bisa berhasil tembus 1 juta penonton. Karena secara value, film-film produksinya bisa dibilang masih di atas rata-rata kebanyakan film Indonesia.
Semangat!
--
Sumber data jumlah penonton: catatan pribadi dan web filmindonesia.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H