Tapi setidaknya, Ali & Ratu Ratu Queens bisa dong menunjukkan sekali saja karakter Ali versi Indonesia ketika pertama kali ia tiba di Amerika. Semisal mencari tahu waktu salat, atau sesederhana berdoa sebelum melakukan sesuatu. Masa iya ajaran agama yang diajarkan keluarga besarnya sepanjang hidupnya mudah dilupakan begitu saja?
Dari penggambaran karakter Ali, saya jadi mikir apa mungkin ibunya pergi ke Amerika dan membangun keluarga baru karena punya prinsip hidup yang beda dengan keluarga besarnya? Dengan kata lain, ia tidak bisa hidup dalam suasana Islam yang taat.
Tapi hingga akhir film saya tak mendapat jawaban.Â
Di tengah alur yang saya tidak paham fokusnya ke mana, film ini cukup beruntung karena performa Marissa Anita yang bisa memainkan range emosi yang luas. Sebagai ibu yang bersalah pada anaknya, sekaligus seorang wanita yang sedang memperjuangkan mimpinya. Penampilan gemilangnya berbuah piala citra pada FFI 2021 sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik.
Oia, suguhan performa dari '4 tante Ali' yang diperankan oleh Nirina Zubir, Asri Welas, Happy Salma, dan Tika Panggabaean juga nggak boleh dilupakan. Setidaknya kekocakan dan kelucuan mereka berempat membuat Ali & Ratu Ratu Queens sedikit tampil menghibur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H