Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Dhamaka (2021): Drama Thriller tentang Terorisme yang Tampil Menegangkan

21 Juni 2022   15:13 Diperbarui: 24 Juni 2022   17:03 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mau ngebom ke telepon dulu/IndianExpress.com

Ya karena kalau pemerintah mengikuti keinginan si penelepon dengan minta maaf, film tentu akan berakhir begitu saja. Hehe.

Dilema yang dirasakan Arjun semakin diperparah dengan fakta kalau istrinya berada di lokasi Sea-Link yang kapan saja bisa jadi korban pengeboman jika ia tidak menuruti keinginan si penelepon. Lalu Arjun akan berpihak kepada siapa?

Walaupun setting-nya minimalis, Dhamaka tetap tampil menegangkan. Dengan alur maju dalam satu waktu, kita akan betah untuk tetap mengikuti perkembangan kasus pengeboman ini dari sisi atau sudut pandang Arjun.

Selain tentang teroris vs pemerintah, ada hal menarik lain yang disuguhkan oleh Dhamaka. Yakni tentang persoalan rating dalam sebuah program berita/televisi yang dibuat tanpa memikirkan aspek kemanusiaannya. Tapi untuk urusan ini, saya kira naskah gubahan Puneet Sharma dan Ram Madhvani kurang menjahitnya dengan baik. Persoalan rating yang disajikan hanya sepintas lalu saja dan agak mengaburkan persoalan utama film ini.

Belum lagi naskah menambah masalah dengan dugaan keterlibatan Arjun bekerjasama dengan si penelepon yang disebut sebagai teroris itu. Sudah jatuh tertimpa tangga pula!

Tapi lagi-lagi, persoalan ini tidak dikupas tuntas. Sampai akhir film, kita tidak benar-benar tahu apakah Arjun betul-betul terlibat dan punya skandal seperti yang dituduhkan oleh karakter lain di film ini. Atau hanya sebatas ancaman agar Arjun memenuhi keinginan si penuduh tersebut.

Alih-alih memberikan jawaban, film malah mengakhiri ceritanya dengan over dramatis.

Begini! Setelah Arjun melakukan usaha terbaiknya, kamera melakukan pendekatan shoot close up bertahap kepada karakter Arjun yang sudah tak berdaya (sedang sekarat). Seraya diiringi lagu 'Khoyaa Paaya' yang begitu menyayat hati. 

Ya, begitulah film India, daripada memberikan jawaban 'kenapa', lebih baik berdrama ria. Agak disayangkan saja, pendekatan tersebut dipilih pada film genre thriller seperti ini.

Sebagai perbandingan, saya juga menonton The Guilty (2021) yang punya konsep dan bentuk serupa dengan Dhamaka. Bedanya di The Guilty, 'kesalahan' dan latar belakang si aktor utama dituntaskan di akhir film. Sehingga kita tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada pemeran utama. Sementara di Dhamaka tidak demikian.

Untungnya, performa Kartik Aaryan yang mumpuni, membuat Dhamaka masih enak ditonton sebagai suguhan thriller criminal yang menegangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun