Mohon tunggu...
RAJA HENDRASINABUTAR
RAJA HENDRASINABUTAR Mohon Tunggu... Sales - karyawan swasta

saya menyukai tulisan yang bersifat karya ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teladan Yesus (Markus1:35-39)

3 Oktober 2023   23:29 Diperbarui: 3 Oktober 2023   23:32 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita akan membahas Injil Markus 1:35-39. Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul "Yesus mengajar di kota-kota lain".

1. Hal  Berdoa (Ayat 35-37)

Kita telah mengetahui bahwa pada hari Sabat sebelumnya pekerjaan Tuhan sangat berat. Dari pagi sampai petang tidak ada kesempatan bagi-Nya untuk beristirahat. Sampai matahari terbenam pun masih banyak orang yang meminta kesembuhan dan sebelum matahari terbit, Ia sudah bangun lalu pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa.

Perhatikanlah bahwa Yesus mengutamakan doa. betapapun berat pekerjaan yang harus diselesaikan-Nya, Ia tidak pernah lalai untuk berdoa pada malam hari, meskipun hal itu mengurangi waktu tidur-Nya. Ia merasa perlu untuk dikuatkan lagi, maka Ia pergi berdoa sebelum meneruskan perjalanan-Nya. Jikalau Yesus, Anak Allah itu, sangat mementingkan doa, terlebih lagi kita, yang penuh dengan kelemahan. 

Dalam ayat.35 disebutkan, Ia pergi untuk berdoa secara pribadi. Ia berdoa, seorang diri, untuk memberikan teladan kepada kita mengenai berdoa secara diam-diam. Meskipun sebagai Allah Ia menerima doa, sebagai manusia Ia memanjatkan doa. Meskipun Ia memuliakan Allah dan berbuat baik melalui pekerjaan-Nya didepan umum, Ia masih menyediakan waktu untuk menyendiri bersama Bapa-Nya. Karena demikianlah sepatutnya Ia menggenapi seluruh kehendak Allah. Sekarang mari kita perhatikan:

  • Saat ketika Yesus berdoa.
  • Ia berdoa pagi-pagi benar, pagi setelah hari Sabat. Ingatlah bahwa ketika hari Sabat telah berlalu, janganlah berpikir bahwa kita boleh menghentikan saat teduh kitasampai hari Sabat berikutnya. Tidak, meskipun kita tidak pergi ke rumah ibadat, kita harus tetap datang kepada Bapa setiap hari, terutama pada pagi hari. Pagi itu adalah hari pertama dalam minggu itu, yang dikuduskan-Nya dan dibuat-Nya luar biasa dengan cara bangun pagi-pagi benar.
  • Hari masih pagi, jauh sebelum siang. Ketika yang lain masih terlelap di tempat tidur, Ia berdoa, sebagai seorang Anak Daud sejati yang mencari Allah pagi- pagi benar, yang mengangkat doa di pagi hari dan terjaga di tengah malam untuk menaikkan syukur. Ada ungkapan kuno yang mengatakan, Pagi hari adalah sahabat bagi Muses (dewa-dewa seni dan ilmu pengetahuan)- Aurora Musis amica. 
  • Tempat dimana Ia berdoa. Yesus pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Ia mengasingkan diri, untuk memberikan teladan tentang peraturan-Nya bagi kita, Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu. Kita harus terus memelihara persekutuan dengan Dia. Dia bekerja di tengah-tengah umat, tetapi Dia tidak berdoa sebagai salah seorang Israel di tengah-tengah umat Israel. Sebaliknya, Ia meninggalkan umat dan berdoa dalam kesunyian. Bagi Yesus tempat sunyi adalah bait Allah. Disana Ia bertemu dengan Bapa-Nya secara akrab.    

2. Tugas dan Tanggung Jawab Yesus Di Dunia (Ayat 38)

Tuhan Yesus memberikan sebuah teladan tentang apa yang dilakukan-Nya ketika mengawali hari. Hal pertama yang dilakukan-Nya adalah bersekutu dengan Bapa. 

Hal ini menjadi sebuah disiplin rohani yang dilakukan dengan tekun. Yesus mengawali hari-Nya dengan langsung berkomunikasi dengan Bapa-Nya. Yesus memperlihatkan harmonisasi antara doa dan kerja. 

Kehidupan Yesus adalah contoh bagi kita sebagai para pengikut-Nya. Ia meneladankan bagi kita untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan Bapa secara terus-menerus. Akhirnya Simon dan kawan-kawannya menemukan Yesus. Sapaan mereka menunjukkan betapa mereka tidak memahami Dia. Mereka memberitahukan kepada Yesus bahwa semua orang mencari-Nya. 

Mereka mengira Dia tidak mau menemui orang-orang itu; mereka tidak menyadari bahwa Yesus tetap memikirkan orang banyak, juga ketika wajah-Nya dipalingkan kepada Bapa-Nya. Tetapi sikap Yesus yang sebenarnya tampak dari jawaban-Nya. "Marilah kita pergi.....ke kota-kota yang berdekatan".yesus tidak meninggalkan Kapernaum dengan maksud menghindari orang. Sebaliknya Dia malah hendak mencari dan memperhatikan penduduk kota-kota dan desa-desa (komopoleis) di wilayah Kapernaum, yang jumlahnya lebih besar daripada jumlah penghuni kota induk itu sendiri.

3. Pelayanan Yang Dilakukan Yesus (Ayat 39)  

Yesus tidak memenuhi aspirasi orang banyak dengan menetap sebagai dokter di Kapernaum. Sebaliknya, Ia mengadakan perjalanan pemberitaan Injil. Sesungguhnya, Ia juga melakukan mukjizat dan tanda-tanda (1:39). Tetapi, mukjizat dan tanda-tanda itu perlu dilihat dalam perspektif yang tepat. Semuanya dilakukan dengan maksud menjelaskan isi pemberitaan-nya dan tidak boleh dipisahkan dari pemberitaan itu.

Ayat 1:39 menunjukkan bahwa Yesus langsung mewujudkan niat-Nya. "Lalu pergilah Ia ke seluruh Galileadan memberitakan Injil" (enkerusson) dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan." 

Beberapa naskah tulisan tangan memakai memakai elthen kerusson, "Ia pegi memberitakan Injil"; beberapa naskah Yunani dan sejumlah terjemahan baru mengikuti versi ini. Ayat 1:14 telah menyinggung kegiatan memberitakan Injil di Galilea pada umumnya. Setiap orang percaya perlu memiliki waktu khusus dengan Tuhan, yang biasa kita sebut dengan istilah "Saat teduh". Saat teduh adalah saat di mana seseorang menyendiri dan memiliki waktu khusus dengan Tuhan. 

Dalam saat teduh, seseorang dapat berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, membaca Firman Tuhan, dan lain sebagainya dengan tenang. Untuk itulah, pemilihan waktu dan tempat yang cocok merupakan syarat utama bagi seseorang untuk memiliki waktu saat teduh yang berkualitas. Tuhan Yesus saja mau memberikan waktu yang terbaik untuk bersaat teduh dengan BapaNya. Bukankah kita juga seharusnya memberikan waktu kita yang terbaik untuk bersaat teduh? Kita perlu mencari waktu di mana kita bisa menyendiri dan berdoa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun