Sesaat setelah bertemu dengan Ibu Sulastri untuk yang kedua kalinya pada tanggal 6 Februari 2023 setelah pengantaran dan peresmian kegiatan Asistensi Mengajar, tibalah waktunya untuk pembagian kelas mana yang akan kami ajar, karena peraturannya menyatakan bahwa 1 mahasiswa wajib mengajar 1 kelas maka kami pun disuruh memilih masing masing 1 kelas dari 5 kelas yang telah disodorkan dan kelas kelas itu adalah 7A, 7B, 7H, 7I, dan 7J.
Satu hal yang paling kusuka dari Ibu Sulastri adalah beliau mau memberitahu kami karakter dari 5 kelas yang disodorkan itu dengan jelas, jujur, dan apa adanya.
Saat beliau menyebut bahwa kelas yang paling nyaman untuk diajar adalah kelas 7A langsung saja kami berebut mendapatkan kelas itu namun karena yang sangat menginginkan kelas itu adalah Aqiela maka aku dan Aderora pun mengalah, ya mau bagaimanapun karena ini adalah tim maka demi kebaikan bersama maka harus ada yang mengalah walaupun untuk hal sekecil itu.Â
Karena kelas 7I dan 7J sepertinya terlalu 'menakutkan' untuk dipegang walaupun ternyata mereka juga seru, maka Ibu Sulastri pun merekomendasikan 2 kelas tersisa yaitu kelas 7B dan 7H, tanpa pikir panjang aku pun langsung memilih kelas 7B dan Aderora secara sukarela mau memilih kelas 7H, harusnya aku dan Aderora berdiskusi dulu tentang pemilihan 2 kelas tersisa ini tapi karena kesalahanku yang tak mau ambil pusing dan tak mau diskusi maka jadilah kelas kelas ini yang akan kami ajar.
Akhirnya setelah mendapatkan persetujuan dari Ibu Sulastri maka diputuskan bahwa temanku Aqiela mengajar kelas 7A, aku mengajar kelas 7B dan Aderora mendapatkan kelas 7H, penyusunan perangkat ajar dan rencana pembelajaran pun dimulai.
Disini boleh dikatakan bahwa Aderora lah yang paling berperan besar dalam membantu penyusunan 2 hal tadi, dia mau membuat perangkat ajar dan rencana pembelajaran yang sama untuk 3 kelas yang kami ajar, aku perlu berterima kasih  kepada dia karena dialah tugasku ini bisa terselesaikan dengan baik.Â
Aqiela sendiri juga sangat membantu dalam pemecahan masalah ketika akan menghadapi situasi di kelas berkat beberapa pendapatnya lah semua diskusi kami bisa tercerahkan dengan baik.
Di minggu pertama, kami mulai diperkenankan untuk masuk ke setiap kelas yang akan kami ajar, walaupun hanya melakukan sesi perkenalan tapi semua itu cukup membuat kami senam jantung karena ini adalah kali pertama bagi kami masuk ke dalam kelas untuk mempraktikkan semua ilmu kami, kelas pertama yang kami bertiga masuki adalah kelas 7A kelas yang akan diajar oleh Aqiela setiap hari rabu pagi (08.05-10.05).
Sambutan di kelas ini benar benar fantastis hingga membuatku sempat merasa iri, kenapa aku tidak masuk saja di kelas 7A ini tapi tenang bukan berarti kelasku sendiri yaitu 7B tidak menyenangkan, akan ada kejutan yang kuceritakan nanti, kembali ke kelas 7A, yel yel khusus untuk menyambut mahasiswa AM(Asistensi Mengajar) rupanya juga sudah disiapkan oleh kelas 7A dan jujur saja kami sangat nyaman saat berada di kelas ini. Benar benar kelas yang spesial.
Keesokan harinya giliran masuk ke kelas 7H yang akan diajar oleh Aderora setiap hari kamis siang, suasana kelasnya sebenarnya sangat seru namun karena di depan dan belakangnya adalah kelas 7G dan 7I yang sangat ramai jadi suasana di kelas ini harus membuat kami  bersabar dalam mengajar.
Tapi setelah kami beradaptasi dengan baik, mengajar di kelas 7H memiliki sensasi tersendiri yang tak bisa diungkapkan dengan kata kata, mengapa kusebut demikian? itu karena memang 7H ini sangat spesial sekali, di awal mungkin kita sempat mengeluh tapi semakin bertambahnya waktu ternyata rasa letih yang ada sejak pagi bisa langsung hilang begitu berinteraksi dengan 7H.
