Mohon tunggu...
raja hakim
raja hakim Mohon Tunggu... Seniman - Tetap menulis walaupun tanpa tangan

Muhammad Razmir Hakim asal Kota Malang, Jawa Timur. Menulis adalah salah satu cara untuk membuat setiap nafas terasa lebih sempurna

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menanti Aksi Magis Yowis Ben 3

16 Januari 2021   15:03 Diperbarui: 16 Januari 2021   15:04 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Siapa yang tidak mengenal film Yowis Ben? sebuah film terkenal karya sutradara Fajar Nugros dan Youtuber top Indonesia yaitu Bayu Skak ini merupakan salah satu film yang memiliki ciri khas berupa adegan dialog yang lebih banyak menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa jawa.

    Tidak banyak film film tanah air yang mengangkat bahasa daerah sebagai salah satu bahasa utama dalam berbagai adegan yang muncul dan Bayu Skak selaku pencetus ide utama film ini telah berani membuat gebrakan baru dalam dunia film dengan menggunakan film sebagai salah satu ajang untuk turut mempromosikan kebudayaan lokal dan berbagai tempat di banyak kota.

    Sehingga sisi positifnya yaitu orang Indonesia bisa lebih mengetahui bahwa budaya lokal Indonesia itu tidak kalah keren dengan budaya luar dan orang akhirnya menjadi tahu bahwa Indonesia ternyata punya tempat tempat yang memiliki keindahan dan nilai historis yang sangat tinggi.

    Contoh yaitu gedung sate di Bandung dan Kampung warna warni di Malang.Bisa dilihat sendiri bahwa mulai dari Yowis Ben 1,2 hingga Yowis Ben series ternyata bahasa daerah keren juga jika dibuat bahasa sehari hari jadi tidak perlu malu untuk berbicara dengan bahasa daerah karena Indonesia itu keren.

    Bayu Skak juga pernah memakai jawa barat yang memiliki latar belakang kebudayaan Sunda sebagai salah satu lokasi syuting dalam film Yowis Ben 2 dan berkat hal tersebut para penikmat film menjadi paham bahwa Indonesia itu ternyata indah.

    Dan film Yowis Ben 3 yang kabarnya akan tayang pada tahun 2021 kali ini akan menjadi salah satu yang sangat ditunggu karena saya yakin meskipun latar belakang cerita masih mengulas seputar kehidupan anak band namun Yowis Ben 3 pasti akan kembali menampilkan kebudayaan lokal dan tempat tempat cantik lain di Indonesia yang pastinya akan sangat luar biasa dan lebih bagus.

    Buat yang berfikir bahwa mungkin jalan ceritanya akan sama dengan seri sebelumnya tentu saja itu tidak akan terjadi sepenuhnya, sudah pasti Film Yowis Ben 3 akan menghadirkan sesuatu yang baru yang pasti akan membuat penonton tidak akan bosan. Memang saya belum menemukan sinopsisnya karena filmnya saja belum tayang kalau sinopsisnya sudah bocor kan jadinya spoiler dan orang bisa tidak penasaran lagi.

   Meskipun memang latar belakangnya masih seputar anak band dan kisah percintaan, tapi saya yakin akan ada yang paling menonjol dari semua seri Yowis Ben sebelumnya pada seri ketiga kali ini.

    Yang sudah pasti baru, Yowis Ben 3 akan menampilkan adegan syuting di Banyuwangi dan sebelumnya Banyuwangi belum ditampilkan dalam berbagai seri film Yowis Ben jadi akan ada satu tempat baru dan budaya baru yang akan tampil di layar lebar dan tentu menguntungkan sekali buat masyarakat.

    Mengapa kamu direkomendasikan nonton film ini? buat kamu yang suka film drama percintaan, film ini akan cocok sekali buat kamu karena kisah cinta yang dimainkan dalam film ini diprediksi bakal lebih seru dari sebelumnya dan buat kalian yang ingin tahu budaya indonesia lebih luas bisa juga menonton film ini karena film ini tidak pernah menghilangkan budaya lokal sebagai kunci utamanya.

    Yang terakhir mari kita dukung produksi film karya anak bangsa terutama Bayu Skak  selaku otak dari Yowis Ben yang selama ini telah mampu mengangkat budaya Indonesia sebagai latar belakang utama dari film ini.Jika melihat film jangan hanya mencari buruknya namun ambil hikmahnya.

    Yang dimaksud menonton film adalah menonton karya orang lain untuk diresapi dan diambil hikmahnya bukan untuk dicaci maki karena membuat film itu tidak semudah hanya membicarakan filmnya saja.Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun