Mohon tunggu...
Aristyanto WW
Aristyanto WW Mohon Tunggu... Penulis - Think Tank

Think Tank

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Saya bukan Buzzer

21 Desember 2020   09:45 Diperbarui: 21 Desember 2020   10:08 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi saya HRS orang beruntung dan baik hanya sedang kilaf. Kilaf mungkin karena berada pada lingkungan yang salah dan dijeremuskan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. Yang tidak saya suka hanya cara dan bicaranya yang sering caci maki dengan kata kata kasar dan kotor. Saya kadang sedih dan berusaha mencari rujukan padanan sikap lakunya dengan tokoh-tokoh agama sebelum sebelumnya. Saya tidak menemukan satu namapun sejak jaman nabi sampai jaman reformasi seorang ulama yang bermulut kasar dan kotor, serta mendoakan dengan doa yang buruk-buruk. Ulama-ulama sebelumnya bicaranya santun penuh kesejukan, bahkan dengan yang berseberanganpun tetap mendoakan dengan baik "semoga yang bersangkutan diberikan hidayah untuk hijrah dari keburukan menjadi kebaikan'. Inti kekurangannya HRS hanya di cara bicara dan pemilihan diksi kotor saja, yang lain lain its ok.

Kenapa saya bilang HRS baik dan sedang kilaf saja? Ternyata dari ceramah-ceramahnya yang tendensiua dan provoktif, ada ceramah yang menurut saya benar, bijak dan beradab. Yaitu sewaktu inti ceramahnya mengajak menjauhi kekerasan dan memenangkan pemilu, mengusai parlemen dan membuat UU Syariat Islam. Meskipun saya tidak setuju Indonesia menjadi negara Islam, tapi kalau parlemen dikuasai dengan sah demokratis dan sudah membuat keputusannya, mau tidak mau yang tidak memilihnyapun harus setuju dengan keputusan konstitusional itu. Ketidaksetujuan akan kita perjuangkan pada periode berikutnya

Jadi saya bukan buzzer, tidak pro pemerintah juga tidak anti HRS. Saya hanyalah pro NKRI, saya pro demokrasi, saya pro akhlak yang baik. Saya hanyalah anti intoleransi, radikalisme dan anarkisme. Allhuakbar, Merdeka !

Jakarta 211217
AR RE BG MW GA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun