Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amien Rais Kedodoran...! Buta Baca Peta Politik 2014!

20 April 2014   02:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:27 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita lihat partai2 Islam yang ada seperti PKS, PPP, PKB, PAN dan manuver untuk berkoalisi :

1. PPP versi SDA maunya ke kubu Gerindra, tapi cacat prosedur. SDA sedang digoyang. Ada tangan2 siluman yang menggerakkan PPP berkoalisi dengan GOLKAR ?

2. PKS sedang melirik dan main mata dengan Gerindra. Asal cocok mencalonkan cawapresnya.

3. PKB maju-mundur berkoalisi dengan Jokowi. Kelihatannya gerah juga Cak Imin yang sama sekali "kagak" dikasih jatah jabatan sama Jokowi. PKB menggertak PDIP dengan melayani ARB. Siapa tau Mahfud bisa dilamar ARB !

4. PAN akan "ngekor" aja kemana Demokrat berkoalisi, PAN akan ikut (Hatta seperti di cucuk hidungnya sama SBY).

-

Melihat peta politik manuver partai2 Islam diatas, maka ide Amien jadi kepompong kosong belaka. Mimpinya kesiangan. Lama2 kelihatan "baju dalem"-nya Amien. Karena "kedodoran" dalam membaca peta politik kedepan.

-

Saya melihat orientasi Amien masih kental hanya berdasar pada "posisi" dan "jatah" antar koalisi. Tapi kalau ditanya reporter tv tentang ini, Amien pasti akan menjawab : "berdasarkan kerja untuk rakyat semata".

-

Dan itu hal biasa bagi Amien untuk berbohong. Lihat aja jejaknya di tahun bahela 98 dulu.

RB.

* kenapa tidak ada tokoh muda Islam yang bisa mendapat kepercayaan rakyat ? bisa di capreskan !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun