Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catatan Saya tentang Pilpres 2014- Gawat!

20 Mei 2014   07:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-

Golkar masuk ke poros Gerindra adalah takdir. Jika saja masuk ke poros Jokowi dan menang Pilpres artinya Golkar akan ada di pemerintahan. Sebaliknya jika Jokowi-JK menang Golkar akan di luar pemerintahan. Ini pertama kalinya bagi Golkar.

-

Jika Jokowi-JK MENANG maka pemberantasan korupsi harus menjadi hal utama, sebab revolusi mental tujuannya adalah jangan korupsi. Ideal sekali jika program Jokowi-JK bisa berjalan. Hanya dengan contoh moral dan keteladanan Jokowi-JK moral bangsa bisa dirubah. Karena pada dasarnya bangsa ini bangsa "bebek", artinya rakyat ikut seperti pimpinannya.

-

Kedepan, akan banyak isyu sara, terutama tentang "syiah" dan "liberalisme" atau "hal yahudi" yang akan dilontarkan sebagai kampanye hitam yang ditujukan pada Jokowi-JK. Aneh bagi saya hampir semua partai Islam mendukung Prabowo. Bagaimana bisa nantinya menjaga hidup antar ummat beragama, kalau datanya berasal dari fitnah. Atau pandangannya "fanatik" buta.

-

Saya merasa PILPRES 2014 adalah pertarungan sesungguhnya antara Wong Cilik dan status Quo. Kaum "mapan" vs kaum "miskin" yang ingin "membalik" meja republik. Semoga rakyat ini tidak lagi dibohongi oleh janji visi dan misi. Untuk apa kampanye jika realitanya "mubazir" alias buang waktu, yang nyatanya sama saja pada waktu sebelum kampanye. Cuma SANDIWARA pilpres !

-

RB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun