Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2014 : METRO-TV Lawan TV-ONE !

23 Mei 2014   00:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:13 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JOKOWI-JK metro tv - PRABOWO-HATTA tv one

-

Kalau dicermati sekarang ini, metro tv (karena Nasdem- Surya Paloh) lebih banyak menyiarkan pasangan Pilpres JOKOWI-JK. Begitu juga kalau dilihat sepanjang hari, tv one (karena GOLKAR- ARB) lebih banyak menyiarkan pasangan Pilpres PRABOWO-HATTA. Ditambah lagi kelihatannya RCTI-MNC (yang kepunyaan HariTanu- walau Hanura pendukung Jokowi-JK) juga lebih banyak menyiarkan pasangan PRA-HATTA. Sengaja ? Kelihatannya seperti demikian. Lebih lagi di tv one jika ada talk show, makin jelas bahasannya akan lebih ke pasangan PRA-HATTA. Biasanya bahasannya memuji pasangan ini. Juga si pengamat akan menjelekkan pasangan Jokowi-JK.

-

Salah satu bahasan yang kebetulan saya lihat di tv one adalah tentang deklarasi di gedung juang. Katanya Jokowi waktu ngomong sering "nunduk" dan itu pertanda lagi banyak pikiran. Pendapat yang sangat "sotoy" alias sok tau ! Ditambah lagi Jokowi seharusnya bicara visi misi panjang lebar saat deklarasi. Apa urusannya ? Dibanding ketika di rumah polonia, katanya Prabowo dengan tegas mengutarakan visinya dan panjang lebar dibeberkan.Katanya itu lebih baik. Kata dia, kata gue "kaya jual kecap !".

-

Hati2 pada tv one juga metro tv, rakyat Indonesia sekarang sangat cerdas. Boleh saya bilang, rakyat Indonesia sebagai penonton tv sekarang ini sama cerdasnya dengan penonton di Amerika, acara yang ada di Amerika juga ada di negeri ini. Masalahnya juga sama sekarang, mulai perampokan minimarket juga hal pelecehan sexual atau masalah narkoba. Juga film2 Holly-nya. Penonton di Indonesia sekarang ini cerdas sekali. Artinya jika tv one atau metro tv memang "memoles" hal yang tidak benar pada satu pasangan, tidak jujur meliputnya. Atau berlebihan tayangannya, maka hal itu menjadikan "pemberitaan" yang sangat memuakkan rakyat dan membuat rakyat berpendapat "negatif". Lihat saja tayangan yang berlebihan pada ARB di tv one dan juga pasangan WIRANTO-HARITANU di RCTI-MNC pada waktu yang lalu.Apa hasilnya ? Kagak ada sama sekali ! Rakyat malah kabur ...

-

Apa peran media ? Jika tv one menjagokan PRA-HATTA ya cepat beritakan hal baik dari pasangan ini dan beri gambaran yang nyata akan jadi apa bangsa ini jika dipimpin PRABOWO-HATTA. Tidak ada salahnya, menurut saya, jika beberkan saja "koalisi kursi" artinya beberkan saja, akan ada 8 menteri untuk GOLKAR jika menang dan sekian kursi jabatan menteri untuk partai lainnya. Dan beberkan sekalian mau dijadikan apa nanti bagian masing2 kursi jabatan itu. Jelaskan sisi baiknya, biar rakyat mengerti. Agak pinter dikitlah media tv one ! Sebaliknya juga demikan untuk metro tv, apa sih yang dimaksud "revolusi mental" nya Jokowi dan "tol laut" nya. Apaan tuh ?  biar rakyat jelas dan mengerti.

-

Ini kelihatannya, pemberitaan adu kuat dan adu banyak PENDUKUNG, gerakan muda lalu relawan, dan rombongan artis juga ulama. Kelompok kaki lima, kelompok dangdut, kelompok laskar dst...diberitakan. Lebih baik beritakan sisi sebenarnya CAPRES dan CAWAPRES dari dokumentasi atau rekam jejaknya.

Misalnya kenapa Jokowi nggak suka harta atau wanita, atau tanya masa sih JK nggak pernah korupsi ? tanya juga apa Hatta bisa adil, kemaren aja anaknya kagak masuk bui. Dan tanya juga apa Prabowo masih akan menikah lagi ? ... Pokoknya rakyat pemilih makin tau siapa Capres dan siapa Cawapres yang akan dipilih nanti...kan PILPRES ini "memang pilihan pribadi" bukan pilihan bersama2. Bener kan !


RB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun