Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ical Bisa Jadi Suharto ke-2

28 September 2014   01:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:15 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ical bisa jadi suharto ke-2

Gara2 kalah di pilpres 2014 yang sangat memalukan bagi ical, menurut saya, (capres aja kagak resmi), maka gerakan ical menjadi bergairah dengan akan menguasainya sektor legislatif. Koalisi Merah Putih jadi tunggangannya -akan dipakai untuk "mengekang" gerakan liberal ( kata liberal dengan pengertian seolah2 ala barat dan tidak Pancasilais- menurut KMP )... Itulah yang bisa saya baca akhir2 ini dari gerakan olah elite Golkar di KMP.

Setelah memenangkan "4 peperangan di DPR" maka akan terus berlanjut agenda penguasaan legislatif dengan merebut ketua DPR dan ketua MPR. Partai lainnya yang berkoalisi dengan jokowi-jk harus mampu mengimbangi hal ini, kalau tidak mau kalah lagi seperti kasus RUU Pilkada yang di"bunglonin" partai Demokrat. Dan hal itu "sah" adanya. Itu hak para wakil rakyat. Apalagi jika MK tidak menganulir UU MD3-nya. Rakyat tidak bisa demo, seolah2 dikunci dengan undang-undang. Kecuali ada gerakan people power lagi.

Jika KMP selalu berbuat atas dasar UU, maka bisa dilawan dengan UU atau Ketetapan yang "harusnya membumi hanguskan kroni2 suharto" yaitu " Tap XI/MPR/1998 tentang penuntasan kasus KKN Soeharto dan kroni-kroninya. KPK harus "lebih jelas" lagi mengolah ketetapan ini. Sebab bisa jadi, setelah ketua DPR dan ketua MPR dikuasai maka Tap XI/MPR/1998 itu justru dicabut...tentu lewat voting lagi...dan Demokrat pastilah juga ber-"bunglon"-ria.

Saya tidak tau, apa Ical sadar dan mengerti, jika benar2 "keserakahan-politik" yang membabi buta yang bagi dia seolah2 "pancasilais" adalah sebenarnya mengkhianati rakyat dan akan berakibat seperti the end of suharto ? Bahkan bisa saja terjadi mirip romania dengan digantung rame2 oleh rakyat nantinya ? Sadar nggak sih loh ?

Ini jaman "demokrasi", manuver KMP akan terus berlanjut dengan memakai legislatif sebagai "dapur"-nya dan akan banyak "menu" paksaan pada rakyat nantinya yang sebenarnya memasung lagi "hak" rakyat. Dan hal ini dibenarkan nantinya oleh MK juga. Lalu apa yang bisa dilakukan rakyat ini ?

Ya itulah konsekwensi "demokrasi" yang kita buat sendiri yang seolah2 "liberal" adalah tujuan akhirnya. Maka jangan "panik" dulu, sebenarnya bangsa dan negara ini sedang "membuat sistem"-nya sendiri yang pas.

Tau2-nya sistem yang pas itu adalah sistem "eyang", makanya si Ical mau jadi suharto ke-2....?

RB.
27/9/2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun