Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

PERPPU SBY Aspal?

3 Oktober 2014   23:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:28 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PERPPU sby aspal ?

Lakon politik apa yang sedang dilakukan sby pada UU PILKADA yang baru dibuat dpr dengan dramatis, atau dengan gaya "bunglon"-nya demokrat. Maunya pilkada langsung tapi memberi jalan pilkada melalui dprd ?

Ada yang salah duga, menurut saya, bahwa sby hanya "pencitraan" dan seolah2 hanya mau menjaga citranya diakhir pemerintahan dengan menerbitkan perppu pilkada itu. Saya berpendapat bahwa sby serius dan jika nanti jadi dibuat akan ada "drama" yang enak dilihat di dpr. Yang harus diingat pembagian suara di dpr yang baru menjadi beda pada waktu uu pilkada kemaren, posisi sekarang kmp, jika solid, mengumpulkan +++ suara, sedang indonesia hebat +++ suara, dan demokrat sendiri +++ suara.

Sudah pasti sby akan membuat "manuver" agar perppu itu menjadi kenyataan dengan "melobi" partai kmp untuk ikut menggolkan perppu. PKS kelihatannya sangat "kekeh" juga pasti gerindra, Tapi golkar-pan-ppp...masih saja bisa berubah. Ini politik ...!

Ada sedikit terbesit di benak saya, sby nanti seolah2 akan membuat kejutan juga "mengajarkan" cara melobi "lawan", saya bisa memprediksikan golkar-pan-ppp akan ikut suaranya pada perppu jika voting. Sehingga terkumpul +++ suara lawan +++ suara. Jika golkar tidak ikutpun, suara yang bisa diraup masih +++ suara, dengan pan-ppp masuk ke kubu demokrat-pdip dkk. Jika golkar juga ikutan, maka golkar menjadi "pemenang" peta politik, kenapa ?...ya setelah "menyetel" koalisi kmp dan mengantarkannya ke posisi ketua dpr, langsung "menusuk dari belakang" meninggalkan kmp. Suara rakyat adalah suara golkar...!

Jadi perppu sby bukan main2, malah menjadi awal manuver "penyeimbang" di konstelasi perpolitikan negara ini untuk lima tahun kedepan. Benarkah demikian ? Kita lihat saja nanti... Tapi jika sby masih bermain2 dan hanya membuat lakon pencitraan, maka kita beneran bisa sebut "sby bunglon politik" sejati atau "bapak penghianat demokrasi" bangsa Indonesia.

*perolehan suara pileg 2014

Berikut hasil perolehan kursi DPR RI tiap parpol:

1. PDI Perjuangan 109 kursi dari 23.681.471 (18,95%) suara;
2. Golkar 91 kursi dari 18.432.312 (14,75%) suara;
3. Gerindra 73 kursi 14.760.371 (11,81%) suara;
4. Demokrat 61 kursi 12.728.913 (10,19%) suara;
5. Partai Amanat Nasional 49 kursi dari 9.481.621 (7,59%) suara;
6. Partai Kebangkitan Bangsa 47 kursi dari 11.298.957 (9,04%)suara;
7. Partai Keadilan Sejahtera 40 kursi dari 8.480.204 (6,79%) suara;
8. Partai Persatuan Pembangunan 39 kursi dari 8.157.488 (6,53%) suara;
9. NasDem 35 kursi dari 8.402.812 (6,72%) suara;
10. Hanura 16 kursi dari 6.579.498 (5,26%) suara.


RB.
3/10/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun