Mohon tunggu...
Raja Azhar
Raja Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Bola

Buat Fans MU, Rasakan Karma dari De Gea!

24 Desember 2023   05:42 Diperbarui: 24 Desember 2023   06:44 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fans MU (Manchester United) harus kembali menerima kenyataan pahit saat tim kesayangannya dihajar Bournemouth dalam pekan ke-18 pertandingan di Premier League.  MU harus kalah dengan skor cukup memalukan, yaitu 0-2 melawan tim non-Big Six. Kekalahan ini sangat memalukan, sih. Karena, MU jadi terdampar di posisi ke-8 klasemen saat ini.

Kalau dikalahkan tim kuat, sih mungkin bisa dimaklumi ya, soalnya musim kemarin juga kan kalah 6-3 dari Manchester City dan kalah 7-0 dari Liverpool, jadi mungkin fans MU masih bisa terima kenyataan lah ya. Tapi, kali ini MU harus kalah dari tim sekelas West Ham, tim yang nggak terlalu terkenal, bahkan beberapa orang harus searching di google buat tahu itu klub apa. Tapi, sebenarnya performa MU yang jeblok bukan dalam pertandingan ini saja, namun juga beberapa pertandingan sebelumnya. Bahkan, MU harus terdepak dari Liga Champions tanpa mampu untuk lolos dari grup yang biasa-biasa saja.

Salah satu yang menarik untuk disorot adalah performa kiper Andre Onana, bukan karena save brilian yang mampu menggendong tim, tapi justru performa buruk dan berbagai blundernya yang menjadi beban bagi MU. Kalaupun mainnya tidak buruk, Onana juga tidak bisa menjadi seorang penggendong tim seperti De Gea, legenda MU yang didepak dari MU karena kekurangan satu hal saja.

Demi Kiper Jago Build-Up

Pada musim lalu, bisa dibilang bahwa performa De Gea berkontribusi besar dalam kebangkita MU yang cuman semusim itu. Berbagai save nya yang gemilang banyak menyelamatkan MU dari kekalahan, dan membantu klub tersebut finish di peringkat 3 Premier League, menjadi finalis FA Cup, juara Carabao Cup dan lolos ke perempat final Europa League. Bahkan, De Gea berhasil menjadi kiper terbaik Premier League musim lalu, dengan pencapaian 18 cleansheet selama semusim. Dari sekian banyak kegemilangannya, terutama dalam save dan shot stopper nya, De Gea memiliki kekurangan besar dalam skema pelatih Ten Hag, yaitu kemampuan build-up. 

Ciri khas permainan pelatih asal Belanda ini bertumpu pada skema build-up dari kiper, sehingga menuntut kiper memiliki kemampuan olah bola yang baik, umpan akurat dan kenyamanan saat menguasai bola dengan kakinya. Meskipun telah berkembang secara signifikan dari kemampuan sebelumnya, namun kiper asal Spanyol ini tidak mampu mencapai level permainan build-up yang maksimal, tentu karena tidak semudah itu mengganti gaya permainan. Sehingga membuat banyak fans MU yang akhirnya lupa, nih sama performa apik De Gea musim lalu, dan pengabdiannya sekitar 10 tahun pun tidak mampu mengamankan posisi penjaga gawang utamanya. De Gea resmi tidak diperpanjang kontraknya, dan akhirnya MU memilih untuk menebus kiper Inter Milan saat itu, Andre Onana!

Mencari Emas, Kehilangan Berlian

Sebenarnya, kemampuan Onana ini gak bisa dikatakan pas-pasan. Karena, kiper asal Kamerun itu sanggup membawa Ajax Amsterdam lolos ke Semifinal UCL, dan bahkan di musim lalu membawa Inter Milan menjadi finalis UCL. Ekspektasi fans MU pun melonjak tajam, bahkan pede bisa tsunami trofi dan treble sekaligus, nggak mau kalah dari pencapaian tetangganya musim lalu. 

Namun, ekspektasi ini tiba-tiba runtuh ketika melihat performa Onana di lapangan. Dimulai dari kegagalannya mengantisipasi tendangan jarak jauh dari tengah lapangan di friendly match vs RC Lens, ternyata blunder dan error Onana di MU bukan lagi kebetulan, namun sudah jadi kebiasaan. Secara statistik, jumlah kebobolan Onana di setiap kompetisi selalu lebih banyak dibandingkan jumlah pertandingannya. Seperti kebobolan 14 gol dari 5 pertandingan UCL, kebobolan 21 gol dari 16 pertandingan di Premier League serta kebobolan 3 gol dari 2 pertandingan di Carabao Cup. Statistik ini tentu sungguh memprihatinkan dan "lucu" jika mengingat bahwa MU merupakan tim paling produktif di grup UCL nya, namun juga kebobolan paling banyak di UCL dan berada di posisi akhir klasemen sementara di grup A. 

Performa buruk MU musim ini yang umumnya disebabkan oleh penampilan buruk kiper baru mereka, Andre Onana tentu memberikan banyak contoh dan kisah serta pelajaran hidup. Bahwa, seburuk apapun hal yang kamu miliki, atau seburuk apapun orang yang menemanimu maka akan terasa kerinduannya saat itu sudah tidak ada. Dan kamu juga akan sulit mencari penggantinya yang sepadan. Disaat itu, tentu baru kita menyadari betapa berharganya hal yang ada di hidup kita itu.

Dan semoga fans serta manajemen Mu segera bertobat dan meminta maaf kepada De Gea yang telah disakiti hatinya, hehe. Harus lah fans Mu ini mulai bersyukur atas skill dan kemampuan yang dimiliki pemainnya. Jangan terus menuntut dan berteriak soal juara, jika pondasi utama tim saja masih berantakan. Sekarang terbukti, bahwa keberadaan De Gea sangat-sangat penting. Penderitaan ini mungkin akan berlanjut, dimana pertandingan MU berikutnya melawan Bayern Munchen dan Liverpool. Jadi, apakah ini karma dari De Gea yang disakiti? Bisa jadi, sih!

Buat fans MU, silahkan dinikmati dulu penderitaan ini, ya! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun