Berita bahagia soal sepakbola Indonesia datang dari resminya naturalisasi dari Justin Hubner. Walaupun sempat dibilang batal, namun akhirnya Justin Hubner benar-benar berseragam Indonesia nantinya. Dalam acara yang diselenggarakan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham di Jakarta, Justin Hubner mengambil sumpahnya sebagai WNI sekaligus menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hubner memperlihatkan "ke-indonesiaannya" lewat peci yang dikenakannya.
Justin Hubner sendiri saat ini bermain untuk tim Wolves U21 di Premier League 2 Division 1. Berposisi sebagai bek, Justin Hubner juga merupakan kapten dari tim Wolves U21. Hubner sendiri memiliki darah Indonesia dari sang kakek, yaitu Ferdinand Rudolf Hubner yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan. Kedatangan Hubner tentu akan semakin memperkuat skuad Timnas Indonesia nantinya, khususnya dalam hal pertahanan.Â
Kelancaran proses naturalisasi Justin Hubner tentu harus kita syukuri bersama. Saya sendiri masih bingung, kenapa masih ada beberapa pihak yang terus underestimated dengan para pemain naturalisasi? Padahal dari segala bidang, kemampuan pemain naturalisasi dan diaspora ini jauh diatas rata-rata pemain lokal. Keberadaan Hubner tentu akan melengkapi puzzle yang solid untuk pertahanan Indonesia, bersama dengan Jordi Amat, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, Asnawi, hingga Pratama Arhan. Bagi yang masih menolak fakta, mungkin bisa melihat penjelasan lebih lengkap soal Justin Hubner, dan mengapa kita harus bersyukur dengan keputusannya membela Indonesia.Â
Karir dan Masa Depan yang Cerah
Satu hal yang perlu kita ingat, Justin Hubner masih sangat muda. Meskipun begitu, pemain kelahiran tahun 2003 ini sudah berada di tim Wolves U21. Walaupun belum melakukan debut di tim utama Wolves, namun Hubner menjadi salah satu pilar penting dalam tim Wolves U21. Selain menjadi kapten, Hubner telah bermain sebanyak 12 kali dan telah mencetak 3 gol musim ini. Apalagi pada pertandingan Arsenal vs Wolves di pekan ke-14 Premier League, Hubner pertama kali masuk dalam skuad utama Wolves.Â
Dengan masa depan yang masih panjang, Hubner tentu memiliki potensi dan kesempatan yang luas untuk mengembangkan kemampuannya. Kita perlu ingat, bahwa Hubner di Wolves U-21 bukan menjadi "camat" atau cadangan mati yang hanya duduk di bangku cadangan saja. Dengan jabatannya sebagai kapten, tentu menunjukkan kemampuan leadership Hubner. Dan torehan 3 golnya sejauh ini menunjukkan kemampuannya yang sangat baik, meskipun hanya berposisi sebagai bek tengah. Wolves U21 saat ini berada di peringkat 11 klasemen sementara, cukup baik jika melihat posisi Manchester United U21, Chelsea U21 dan Manchester City U21 yang berada dibawahnya.Â
Kemampuannya untuk bermain versatile, atau bermain di beberapa posisi juga menjadi kelebihan tersendiri. Selain posisi utamanya sebagai bek tengah, Hubner juga bisa bermain di posisi bek kiri. Tidak heran kalau pelatih Timnas Indonesia, Shin-Tae-Yong menginginkan dirinya untuk bergabung ke skuad.Â
Memilih Indonesia dan Meninggalkan Belanda
Proses naturalisasi Justin Hubner sendiri bukannya tanpa halangan dan rintangan. Proses naturalisasi Hubner awalnya bersamaan dengan Ivar Jenner dan Rafael Struijk. Namun, karena adanya permintaan yang tidak bisa dipenuhi PSSI, maka sejak April proses naturalisasi Hubner resmi dihentikan. Hubner sendiri sempat dipanggil Timnas Belanda U20 dan bermain dalam pertandingan melawan Prancis U20 ditengah proses naturalisasinya dulu.Â
Setelah penantian panjang, atau sejak konfirmasi bahwa proses naturalisasi Hubner dilanjutkan sejak Oktober lalu, maka kini pemain muda potensial tersebut resmi berseragam Indonesia dan akan segera membela lambang garuda di dadanya. Dan itu berarti bahwa dirinya juga telah memutuskan untuk meninggalkan kesempatan membela Belanda, dengan timnas yang jauh lebih berkualitas dan menjanjikan. Keputusan yang bahkan diambilnya di usia yang masih sangat muda. Saya sendiri sangat mengapresiasi keputusan beraninya tersebut. Padahal, jika kita bicara peluang, Hubner masih memiliki kesempatan yang sangat menjanjikan untuk membela timnas senior Belanda nantinya.
Sudah seharusnya, jika memang fans dan suporter Timnas Indonesia memiliki "malu", kita harus bersyukur atas resminya naturalisasi Hubner dan juga pemain naturalisasi lainnya. Kehadiran mereka tentu secara langsung menaikkan level permainan timnas kita. Dengan buruknya kualitas liga kita, dan terbatasnya jumlah pemain lokal yang merumput di liga luar negeri yang lebih baik, entah di eropa atau asia, kehadiran pemain naturalisasi seperti Hubner terasa seperti booster dan cheat code.
Kita harus terus mendukung dan membantu para pemain naturalisasi seperti Hubner untuk beradaptasi dengan lingkungan, nilai masyarakat dan hal-hal lainnya agar Hubner bisa nyaman dan semangat membela timnas kita. Tindakan ini bukan bermaksud untuk overproud atau melebih-lebihkan kemampuan para pemain naturalisasi, namun kenyataan buruknya timnas kita sebelum kedatangan mereka justru menunjukkan bahwa kehadiran mereka memberikan dampak yang sangat besar dan positif. Keberhasilan Indonesia untuk lolos ke Piala Asia senior dan U23 tentu tidak lepas dari kontribusi mereka.