Stoicisme, adalah filosofi Yunani kuno yang mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati diperoleh dengan menjalani hidup yang selaras dengan kebijaksanaan dan akal budi. Stoisisme pentingnya menerima apa yang berada di luar kendali kita, seperti tindakan orang lain atau peristiwa alam, dan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti respons dan sikap kita sendiri. Tokoh-tokoh stoik seperti Marcus Aurelius, Epictetus, dan Seneca tekanan ketenangan batin, pengendalian diri, dan kebijaksanaan sebagai kunci untuk mencapai kehidupan yang bermakna dan bebas
Stoisisme, atauStoisisme adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan menerima dengan tenang apa yang berada di luar kendali kita. Bagi Gen Z yang sering menghadapi tekanan sosial media dan intimidasi, Stoisisme bisa membantu mengelola stres dan kecemasan. Filosofi ini mendorong kita untuk mengembangkan ketahanan mental, mengutamakan nilai-nilai internal seperti kebijaksanaan dan keberanian, serta menghindari terlalu terikat pada hal-hal eksternal yang tidak bisa kita kendalikan, seperti pendapat orang lain atau kejadian
Marcus Aurelius, seorang Kaisar Romawi dan filsuf Stoik, memberikan banyak inspirasi melalui tulisannya dalam Meditations . Beberapa motivasi utamanya meliputi:
- Fokus pada Diri SendiriÂ
- Terima Apa yang TerjadiÂ
- Kebajikan sebagai Tujuan
- Berbuat BaikÂ
Pesan-pesan ini mendorong ketenangan batin dan ketahanan mental dalam menghadapi kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H