Konstruktivisme dalam hubungan internasional menekankan pentingnya ide, norma, dan identitas dalam membentuk perilaku negara dan dinamika global sebagai kritik terhadap paradigma realisme dan liberalisme.Â
Struktur internasional dipengaruhi oleh ide dan norma bersama, serta interaksi sosial kompleks antara aktor-aktor internasional. Konstruktivisme memberikan perspektif holistik dalam memahami konflik dan kerjasama internasional dengan menyoroti faktor nonmaterial.
Konsep utama konstruktivisme meliputi gagasan bersama, identitas dan kepentingan nasional yang dibentuk melalui interaksi dengan aktor lain.Â
Contoh penerapan konstruktivisme terlihat dalam krisis Semenanjung Korea di mana norma dan identitas negara mencegah eskalasi konflik antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Konstruktivisme memberikan pemahaman baru tentang peran ide dan interaksi sosial dalam dinamika global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H