Mohon tunggu...
Rais syukur Timung
Rais syukur Timung Mohon Tunggu... Lainnya - Pena Nalar Pinggiran

* Omo Sanza Lettere * Muslim Intelektual Profesional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Refleksi Riuh Kontestasi

23 Agustus 2020   19:23 Diperbarui: 23 Agustus 2020   19:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara Teoritis, dalam Kajian Etika Politik: kekuasaan yang didapatkan seharusnya diarahkan untuk kemaslahatan ummat, walau bertentangan dengan Motto dan slogan yang diusung dan ditawarkan. Dalam Konteks Ini, saya teringat dengan "Den Xiao Ping : Jangan perdebatkan Warna Kucing, bila ia pandai menangkap Tikus. Pakai dan Gunakanlah.

Sementara itu dalam Interaksi politik praktis, ketika ingin merengkuh kekuasaan. Seluruh potensi Isu yang ada dimanfaatkan (Dikapitalisasi) secara maksimal sekalipun tidak mendidik, seperti Anti Asing, anti Aseng, Anti Asong dan sejenisnya. Padahal dalam prakteknya dan rekam jejak Historisnya, mereka menjadi bagian itu semua.  

Akhirnya, Mari kita renungkan Penuturan Orang besar dan terkenal asal prancis pasca Perang dunia Kedua ( Charles De Gaule) : " Politisi tidak pernah percaya atas Ucapannya sendiri. Mereka justru terkejut jika rakyat mempercayaiannya.

kompas.com
kompas.com
* Penulis adalah alumni Alumni Ilmu Pemerintahan.

* Coretan pena Nalar Pinggiran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun