Mohon tunggu...
Rais Syakur
Rais Syakur Mohon Tunggu... -

Mahasiswa PGSD UMS 2013 #lembaga pers mahasiswa figur FKIP UMS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bernilai Banyak atau Berilmu Banyak???

24 Januari 2015   05:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan sarana bagi diri kita untuk membentuk karakter yang berupa kecerdasan,kedewasaan dan pengetahuan. Di lembaga pendidikan pula kita diajarkan dari yang tidak bisa menjadi bisa,dari yang tidak tahu menjadi tahu. Karena hampir seluruh elemen masyarakat sudah tahu bahwasanya “ilmu itu bagaikan cahaya” artinyapendidikan itu sangat penting bagi kehidupan dimasa yang mendatang.Didalam hadistnya, rosulullah SAW bersabda “menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi kaum muslimin dan muslimat” . kedudukan darikata” faridhoh” sendiri tentu lebih tinggi dari “wajib” . dan tentunya Rasulullah memerintahkan pada umatnya untuk menuntut ilmu “minal lahdi ilaa lahdi”

Namun sangat disayangkan sekali, kedudukan “menuntut ilmu “ disini kalau kita cermati dizaman era globalisasi akan berubah menjadi “menuntut rezeki” .kenapa saya berkata demikian sobat?karena banyak dari kalangan kita yang salah mengartikan bahwa belajar merupakan sarana untuk memperoleh pekerjaan semata, iya kan? . Oleh sebab itu, sangat banyak sekali pelajar sekarang, yang hanya mengandalkan nilai, danmempertaruhkan harga dirinya untuk sebuah nilai. Mereka berambisi untuk memperoleh nilai yang bagus meskipun dengan jalan yang tidak sesuai,seperti mencontek,dll .tentu hal itu sangat berdampakburuk bagidiri sendiri . sudah sangat jelas mereka belajar bukan karena niat pada Allah semata, tetapi hanya karena nilai. Nilai bagi mereka dianggap segala-galanya.Padahal kalau diketahui tujuan pendidikan sendiri tentu bukan untuk mengejar nilai, melainkan untuk membentuk karkter dan pengetahuan pada peserta didik.

Sobat, apakah kamu termasuk orang yang juga mengandalkan nilai? Kalau iya, berarti sobat belum bisa mengartikan maksud dari “tolabul ‘ilmi” itu sendiri. Percayalah sobat, jika didalam proses kegiatan belajar kita hanya didasarkan pada keinginan untuk memperoleh nilai yang banyak, niscaya negeri ini akan bobrok moralnya. Karena sudah terbukti, orang yang nilai ulanganya baik belum tentu ia dikategorikan sebagai orang yang cerdas. Orang yang cerdas ialah mereka yang menginginkan wawasan yang berupa ilmu pengetahuan dan mampu mengamalkan apa-apa yang sudah mereka pahami.

Jadi jangan samapi sobat-sobat semua salah mengartikan terhadap orang yang berNILAI banyak dan orang yang berILMU . maksudnya ,orang yang berNILAI banyak belum tentu ia berILMU, tapi orang yang berILMU pasti ia BerNILAI banyak. So ..niatkan belajar untuk Allah SWT ya sobat...!! keep istiqomah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun