Kita bisa menggunakan alur cerita maju, mundur, atau bahkan campuran. Semua itu tergantung dari cerita apa yang akan kita angkat, apa kaitannya, apa maknanya.
3.) Tentukan penokohan
Secara umum sifat penokohan dibedakan menjadi dua yaitu sifat lahir dan sifat batin. Sifat lahir mencakup bentuk dan rupa tokoh, sedangkan sifat batin mencakup karakter dan watak tokoh. Watak tokoh bisa dimunculkan melalui kesan / deskripsi tokoh lain terhadap tokoh tersebut atau langsung dideskripsikan oleh pengarang mengenai watak tokoh melalui narasi.
4.) Buat latar belakang menulis cerpen
Membuat latar belakang, tidak sesulit seperti yang kamu bayangkan. Secara umum, latar belakang merupakan pemaparan terkait apa yang menjadi kaitan dalam cerita. Latar bisa menunjukan waktu, tempat, atau bahkan suasana.
Misalnya: Kamu bisa menghubungkan latar cerita dengan watak tokoh atau menghubungkan latar cerita dengan karakter tokoh.
- Karakter: merupakan suatu kualitas atau sifat yang terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan untuk mengidentifikasikan individu seseorang.
- Watak: meruapakan karakter yang lama sudah dimiliki dan sampai sekarang belum bisa berubah.
5.) Buatlah sudut pandang cerita
Secara sederhana, sudut pandang merupakan bagaimana cara penulis menyebutkan tokoh dalam cerita. Umumnya, sudut pandang yang sering digunakan adalah sudut pandang orang pertama seperti, "Aku" atau "Saya"
Selain sudut pandang orang pertama, dalam penulisan karya sastra juga terdapat sudut pandang orang ketiga. Ciri dari sudut pandang orang ketiga adalah menggunakan "Mereka" atau bahkan "Dia" sebagai subjek cerita.
6.) Tulis dengan cara sendiri
Maksudnya, untuk mempermudah proses penulisan dan pembuatan cerpen, maka kamu dapat menggunakan metode atau cara yang paling mudah untuk menyusun cerita yang kamu buat.