Mengapa ibu menjadi rumah ternyaman untuk pulang?
Ibu memang sering memarahiku, tetapi ibu adalah rumah ternyaman untuk kembali pulang. Tanpa ibu, aku tidak tahu harus berlindung di mana saat badai mengejar. Semua usaha ibu untuk membesarkanku memang tidak mudah. Ibu selalu menjaga mentalku agar tidak terluka. Semua ibu lakukan agar aku selalu merasa aman dan nyaman tanpa rasa takut sedikit pun.Â
Aku memang sering tidak mendengarkan ucapan ibuku, sampai pada saat di mana aku merasakan apa yang sudah ibuku beri tahu. Ucapan seorang ibu tidak kalah bahaya dari gigitan ular, sama mengerikannya. Ucapan seorang ibu bisa saja terjadi kapan pun dan di mana pun. Entahlah, memang mungkin akunya saja yang sedikit durhaka tidak mendengarkan ucapan ibu.Â
Saat aku pulang dengan rasa kecewa, ibu pasti selalu merangkulku dan bertanya mengapa aku murung. Ibu selalu memberiku secangkir susu hangat saat aku sudah mulai beraksi merenung. Kata ibu, secangkir susu hangat akan membuat badanku merasa hangat juga. Dan, pikiranku akan terbuka nantinya.Â
Setiap hari selalu kulalui bersama ibu, hingga aku tak memikirkan bagaimana aku bisa melalui hari tanpa seorang ibu dalam hidupku. Sekarang yang terpenting adalah menciptakan momen bersama ibu dengan bahagia dan tidak memikirkan hal menyedihkan yang mungkin bisa terjadi kapan saja. Oh ya, satu lagi, jangan lupa untuk mendengarkan ucapan ibumu ya! Jika tidak nanti ibumu akan marah. Dan juga, dirimu akan sial nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H