Pada hari minggu tanggal 05 November 2023 di Kecamatan Gubeng Kota Surabaya, penulis melakukan sosialiasi mengenai temper tantrum pada ibu-ibu yang masih memiliki anak ataupun cucu yang berusia 3 hingga 12 tahun. Â Sosialisasi ini tujukan agar para orang tua khususnya Ibu memahami dan mengerti lebih dalam mengenai temper tantrum.
Mari kita bahas mengenai temper tantrum!
Semua orang tua, terutama Ibu yang sudah memiliki anak pasti pernah mengalami perasaan bingung dalam menghadapi perilaku anak saat tantrum. Tak jarang, anak akan berperilaku tantrum pada ruang publik seperti mall, taman bermain atau tempat wisata yang dimana biasanya orang tua akan malu apabila anaknya menangis atau merengek terlalu kencang. Maka dari itu, yuk kenali lebih jauh mengenai temper tantrum dan bagaimana tips untuk mengatasi perilaku temper tantrum pada anak.
Perilaku temper tantrum merupakan luapan emosi anak yang biasanya terjadi saat anak mendapatkan sikap penolakan dari lingkungannya. Pada masa perkembangannya, anak masih belajar mengenai bagaimana mengontrol emosi sebab ia belum paham betul cara mengungkapkan perasaannya sehingga temper tantrum itu terjadi.
Terkadang jika anak mengalami kondisi temper tantrum biasanya ingin mendapatkan perhatian atau mendapatkan keinginannya. Namun orang tua tidak boleh membiarkan hal tersebut berlanjut hingga anak Anda berada di usia dewasa karena nantinya dapat dijadikan senjata olehnya jika ada keinginan atau kemauan yang tidak dituruti oleh orang tua.
Apa sih yang Sebenarnya Menyebabkan Muncul Perilaku Temper Tantrum?
Temper tantrum pada anak itu terjadi karena anak belum mampu untuk mengontrol emosi dan bagaimana mengungkapkan perasaanya dengan baik. Dengan bersikap temper tantrum anak dapat memanipulasi orang tua agar semua keinginan dan kemauannya dituruti.
Untuk itu ketahuilah dengan jelas penyebab apa saja yang membuat anak tantrum, yaitu:
1. Faktor fisiologis